Pesta pernikahan Thetis dengan Peleus |
Thetis adalah seorang dewi laut. Ia merupakan salah satu dari
kelompok nimfa laut yang dikenal sebagai Nereid. Thetis adalah putri
Nereus dan Doris. Thetis kemungkinan adalah dewi laut terpenting, karena
dia memainkan peranan penting dalam beberapa peristiwa penting dalam
mitologi Yunani.
Menurut Homeros, suatu hari Hera, Poseidon, dan Athena memberontak
melawan Zeus, dan membelenggunya. Melihat pemberontakan itu, Thetis
memanggil Briareus, salah satu Hekathonkheire, untuk menyelamatkan Zeus.
Karena itulah, Thetis pun disayang oleh Zeus.
Ketika Hera melahirkan Hefaistos tanpa pasangan, dia mendapati bahwa
Hefaistos buruk rupa sehingga melemparnya dari Olimpus. Ketika Hefaitos
terjatuh ke bumi di pulau Lemnos atau ke laut, ia pun menjadi pincang.
Adalah Thetis yang menyelamatkannya dan merawatnya hingga sembuh di
guanya. Karena bantuan itulah, di kemudian hari Hefaistos bersedia
membuatkan seperangkat zirah baru bagi putra Thetis, Akhilles, dalam
Perang Troya.
Thetis juga pernah menyelamatkan para Argonaut dari ancaman monster
Skilla dan pusara air Kharibdis, dengan cara mengarahkan kapal Argo
menjauhi kedua monster itu.
Thetis merendam Achilles dalam guci berisi air dari sungai Styx |
Baik Zeus maupun Poseidon ingin menyetubuhi Thetis tapi mereka
kemudian memperoleh ramalan dari Thetis, atau mungkin dari Titan
Prometheus, bahwa putra Thetis kelak akan menjadi lebih hebat dari
ayahnya. Mendengar ramalan itu Zeus dan Poseidon tak bernafsu lagi pada
Thetis karena takut dikalahkan jika Thetis melahirkan putra dari mereka.
Disebutkan pula bahwa Thetis tak mau disetubuhi oleh Zeus karena ia
memiliki hubungan dekat dengan Hera. Pada akhirnya Zeus menikahkan
Thetis dengan seorang pahlawan bernama Peleus, raja Phthia. Akan tetapi,
seperti dewa laut lainnya, Thetis memiliki kemampuan berubah wujud.
Sebelum Peleus dapat menikahi Thetis, ia terlebih dahulu harus
menangkapnya ketika sang dewi sedang tertidur di guanya. Pelues juga
harus mampu memegangi Thetis ketika ia berubah wujud menjadi api, air,
singa, serigala, dan beragam bentuk lainnya hingga Thetis menyerah dan
bersedia menikah dengan Peleus.
Akan tetapi pernikahan Thetis diganggu oleh Eris, dewi pertikaian,
satu-satunya dewi yang tak diundang dalam acara itu. Eris marah dan
melempar apel emas ke tengah-tengah para tamu. Apel itu bertuliskan
"Untuk yang Tercantik." Tiga dewi yang kuat (Hera, Athena, dan Afrodit)
masing-masing mengklaim bahwa merekalah yang tercantik dan berhak atas
apel itu. Pada akhirnya Paris ditunjuk sebagai juri, dan ia memilih
Afrodit sebagai penerima apel emas. Keputusan tersebut berujung pada
Perang Troya, yang mengakibatkan kematian Akhilles, putra Thetis.
Thetis dan Peleus memiliki banyak putra, Thetis secara diam-diam
berusaha membuat ketujuh putranya abadi dengan cara mengurapinya dengan
ambrosia, lalu membakar bagian manusianya di api. Namun sebelum ia dapat
menyelesaikan prosesnya dengan putra bungsunya, Akhilles, Peleus
menghentikannya sehingga Thetis menjatuhkan putranya. Tubuh Akhilles
menjadi kebal dari semua senjata, kecuali bagian tumitnya. Thetis
sendiri marah akibat interventi Peleus dan ia pun pergi meninggalkan
suaminya.
Thetis memohon kepada Zeus |
Karena Thetis memiliki kemampuan meramal, ia tahu bahwa putranya
memiliki dua pilihan takdir. Jika Akhilles tidak pergi ke Troya, ia akan
menjalani hidup yang panjang namun biasa saja sebagai seorang petani.
Jika ia pergi berperang, ia akan memperoleh kejayaan dan ketenaran dalam
perang, namanya akan terus abadi, tapi ia akan mati muda. Thetis
berusaha mencegah Akhilles mengalami pilihan yang kedua.
Ketika pasukan Yunani mengumpulkan tentara untuk bergabung dalam
pasukan, Thetis menyembunyikan Akhilles di istana Likomedes, raja di
pulau Skiros. Thetis mendandaninya seperti perempuan. Pasukan Yunani
diberitahu oleh sang peramal Kalkhas bahwa Troya tidak akan dapat
dikalahkan tanpa bantuan Akhilles. Tapi pahlawan cerdik Odisseus
berhasil mengetahui tipuan Thetis dan membuka penyamaran Akhilles. Pada
akhirnya Akhilles bersedia bergabung dengan pasukan Yunani.
Berdasarkan ramalannya, Thetis memperingatkan Akhilles untuk tak
membunuh Tenes, putra Apollo dan raja Tenedos, jika tidak maka Akhilles
akan mati dibunuh oleh Apollo. Akan tetapi, ketika tiba di pulau
Tenedos, Akhilles melupakan pesan ibunya dan membunuh Tenes.
Thetis memberikan baju zirah pada Achilles |
Ketika Akhilles berseteru dengan komandannya, Agamemnon, dan mundur
dari pertempuran, ia meminta kepada ibunya untuk membuat Agamemnon
menyelesai perbuatannya. Thetis pun mendatangi Zeus dan membujuknya
untuk membuat pasukan Yunani menderita akibat membuat Akhilles marah.
Akhilles pada akhirnya kembali bertempur setelah sahabat sekaligus
kekasihnya, Patroklos, dibunuh oleh pahlawan Troya, Hektor.
Karena ia telah memberikan zirah pemberian ayahnya kepada Patroklos,
maka kini Akhilles tak lagi memiliki zirah, sebab Hektor telah merebut
zirahnya dari badan Patroklos. Kali ini Thetis kembali membantu
putranya. Thetis mendatangi Hefaistos, dewa pandai besi, dan memintanya
membuat seperangkat zirah baru bagi Akhilles.
Tak lama setelah Akhilles membalaskan dendam kematian sahabatnya dan
membunuh Hektor, ia sendiri terbunuh beberapa bulan kemudian. Seperti
telah diramalkan oleh Thetis, Apollo mengarahkan panah yang ditembakkan
oleh Paris ke tumit Akhilles, yang merupakan satu-satunya kelemahannya.
Thetis dan para saudarinya, yaitu para Nereid, menangisi kemetian
Akhilles.
Thetis memutuskan untuk memberikan zirah Akhilles kepada tentara
Yunani yang paling berani. Hanya Aias, sepupu Akhilles, dan Odisseus,
raja Thrakia, yang berani bersaing untuk memperebutkan zirah itu. Ini
pada akhirnya berujung pada kematian Aias.
Di kemudian hari, Thetis, mengundang Peleus ke rumahnya di lautan,
dan menjadikan suaminya abadi. Meskipun dalam versinya lainnya, Peleus
dibunuh oleh para putra Akastos, dan Thetis meratapi kematian suaminya.
Sumber: dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar