Social Icons

Sabtu, 29 Juni 2013

Abstrak

"Ke mana?"

Ajaib. Sebelumnya belum pernah kudengar kata itu keluar dari mulutnya. Apa hari ini sedang hujan badai? Kurasa tidak. Apa aku sedang berhalusinasi? Tidak mungkin!

Aku melirik ke arahnya. Masih sibuk dengan majalahnya. Apa benar itu tadi keluar dari mulutnya? Bahkan tidak sedikitpun matanya beralih dari lembar-lembar berwarna itu. 

"Apa perlu kuulang sampai dua kali?"

"Ah... ya? Mau ke musholla." Sial. Aku gelagapan.

"Ow...." 

Hanya itu? Okay, normal. Seperti biasanya. 

"Mau ikut?" 

Sesekali biar kucoba mengajaknya bergurau. Well, sebenarnya bukan sebatas 'gurauan'... if you know what I wanna talk to you....

"Jangan bercanda!"

Hmm... mungkin lain kali akan berhasil. Setidaknya kata-kata itu tidak diikuti dengan lipatan-lipatan aneh di wajahnya. Aku sejenak menahan langkahku agak lebih lama. Jarang-jarang dia bicara banyak. Sepertinya hari ini mood-nya sedang cerah.

"Kenapa? Aku tak mengajakmu ibadah, hanya mengajakmu pergi keluar." 

"Aku tidak mau. Sampaikan saja salamku pada-Nya!" 

Aku terusik dengan kata-katanya. Ingin tertawa, tapi kutahan. Aku tahu apa akibatnya kalau sampai kelepasan.

"Siapa?" Pancingku.

"Tuhan."

"Apa itu artinya kau masih percaya Tuhan? Kau kan atheis." 

"Sudahlah... pergi sana!" 

Hahaha... semoga Tuhan melindungimu. :)
readmore...

Minggu, 23 Juni 2013

SMS

"Angkat teleponnya!"

"SMSku nggak dibales kenapa?"

"Sombong... gak mau bales SMS!!!"

"Gak punya pulsa ya? Kok SMSku gak pernah dibales?" Dan lain-lain.

Saya bukannya tidak mau bales SMS atau angkat telepon. Belakangan ini saya jarang pegang HP. Kadang kalau malam saya baru cek HP dan ada beberapa panggilan masuk, serta SMS-SMS yang tidak jelas. Mulai dari tanya-tanya hal tidak penting sampai marah-marah karena SMS tidak pernah saya balas. Jujur, saya malas meladeni hal-hal yang seperti itu. Bukan saya sombong, tapi saya sedang tidak minat melayani SMS-SMS yang tidak jelas juntrungannya.

Saya sedang pusing dengan TA saya yang tak kunjung selesai padahal seminggu lagi pendaftaran sudah akan ditutup. Emosi saya juga sering tak terkendali, sering marah-marah tidak jelas. Makanya saya memilih menghindari konflik dengan tidak melakukan komunikasi-komunikasi tidak penting (seperti halnya SMS dan telepon yang tak jelas). Kalau nanti saya balas SMS itu satu per satu, pasti ujung-ujungnya saya sendiri yang emosi karena kalau sudah dibalas satu maka SMS itu akan datang lagi dan datang lagi. Itu menyebalkan!

Kalaupun ada hal penting yang sangat mendesak, harusnya datang langsung pada saya. Itu sih kalau benar-benar butuh, kalau tidak ya silakan tunggu saya sampai selesai TA. Bukan dengan SMS-SMS yang marah-marah seperti itu. Atau kalau tidak, ya tulislah di SMS itu hal yang penting-penting saja, biar saya bisa mempertimbangkan, mana SMS yang harus saya balas, mana yang harus saya abaikan. Kalau SMS hanya berisi "halo", "selamat pagi/siang/malam", "sedang sibuk?" dan semacamnya, jangan harap saya akan balas. Yah, kecuali pas saya pegang HP dan ada waktu longgar. Beberapa ada yang saya balas, namun hanya singkat-singkat saja.

Ngawi, 23-06-2013
readmore...
Jasa Desain Cover