Social Icons

Kamis, 04 April 2013

-Sirius di Langit Malam-



"Lihat, itu Sirius!" Kamu menatap ke langit, sambil menunjuk satu bintang paling terang.

"Sirius? Siapa Sirius?" Aku mengernyitkan dahi. Lalu, kamu tarik telunjukmu ke kiri, lalu turun sedikit ke bawah.

"Kamu." Telunjukmu tepat berada di antara kedua mataku. "Kau tak percaya?" Kamu menatap lekat mataku. Dalam, sangat dalam. Degup jantungku berdetak berkali-kali lipat lebih cepat dari sebelumnya.

"Lihat, kamu telah memenjarakanku dalam kedua matamu." Semakin dekat. Dekat dan lekat, hingga dapat kuikuti irama desah nafasmu yang perlahan-lahan kautarik, lalu kembali kauembuskan.

Aku membatu. Bukan kata-katamu tak berhasil meluluhkanku, bukan aku tak dapat merasakan ketulusanmu. Sungguh, bukan itu. Aku tahu, seberapa tulus kamu dengan segala apa yang kamu ucap.

"Kenapa? Masih belum percaya?" Kini tinggal beberapa senti wajahmu di depanku.

"Bukan ...."

"Lalu apa? Apa yang kuusahakan selama ini masih kurang?"

"Bukan ...."

"Apa ada yang kurang dariku?"

"Bukan! Kubilang bukan!" Mataku berkilat, memerah. "Apa kamu tak sadar dengan tembok yang sudah kaubangun sendiri?" Aku memalingkan muka.

"Sayang ... Ayo, berangkat. Aku sudah siap." Dari dalam rumah, Aliya muncul dengan gaun merahnya. Ah, benar-benar mirip seperti aku waktu muda.

"Eh, iya ... ayo!" Kamu, tergagap di depan putriku. Apa sekarang kamu masih bisa melihat Siriusmu ini, sedangkan matahari di sampingmu lebih menyilaukan? Ya, aku memang Sirius. Sirius di langit malammu. 

-r-

Gambar: dari sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jasa Desain Cover