Dewi Hestia |
Hestia adalah dewi perapian dan rumah tangga. Dia adalah seorang dewi yang perawan. Dia merupakan putri sulung Titan Kronos dan Rea. Orang Romawi mengenalnya sebagai Vesta.
Hestia merupakan salah satu anak yang ditelan oleh ayahnya. Di
kemudian hari, Kronos berhasil ditipu untuk meminum suatu ramuan, dan
memuntahkan Hestia beserta semua saudara yang telah ditelannya. Hestua
merupakan anak terakhir yang dimuntahkan Kronos. Jadi, bisa dibilang
bahwa Hestia adalah anak sulung (dari Rea) sekaligus anak bungsu (dari
Kronos).
Setelah perang melawan para Titan, Hestia menyatakan kepada semua saudara laki-lakinya, Poseidon dan Hades, serta keponakannya, Apollo, mengenai keinginannya untuk tetap menjadi perawan. Menurut Himne Afrodit, Hestia bersumpah di atas kepala Zeus
bahwa dia tidak akan pernah menikah dengan siapapun dab bahwa dia akan
menjadi perawan selamanya dan melepaskan hasrat seksualnya. Dengan
sumpah ini, bahkan para dewa semacam Poseidon dan Apollo pun tidak
berani meniduri Hestia, karena ancamannya adalah hukuman dari Zeus
sendiri.
Dalam Fasti karya penyair Romawi, Ovidius, diceritakan bahwa Priapos, putra Dionisos
dan Afrodit, pernah nyaris memperkosa Hestia, ketika sang dewi dan para
dewa lainnya sedang terlelap setelah makan bersama. Hestia terbangun
ketika mendengar ringkikan keledai dan melihat bahwa Priapos hendak
menindihnya. Seketika itu juga Hestia berteriak dan Priapos pun kabur
terbirit-birit.
Tidak banyak informasi yang diketahui mengenai Hestia dari mitos
maupun literatur, meskipun demikian Hestia merupakan seorang dewi yang
sangat penting dalam agama Yunani dan Romawi.
Dalam Himne Homeros untuk Hestia, sang dewi mendatangi kuil Apollo di
Delphi. Dia amat dihormati di sana, baik oleh para dewa maupun manusia.
Dia disembah di berbagai tempat. Dimana ada perapian, maka itulah
tempat penyembahannya, dan memang di setiap rumah maupun kuil pasti ada
perapian. Tiap kota juga memiliki perapian yang memiliki api suci yang
dijaga untuk menyala terus-menerus di bangunan umum utama. Api dari
perapian ini akan dibawa jika rakyat kota pergi untuk mendirikan kota
baru.
Ketika mengadakan makan bersama, maka orang-orang akan menuangkan
anggur dua kali sebagai persembahan bagi Hestia, yaitu sebelum dan
sesudah makan. Kemungkinan ritual ini untuk memperingati status
kelahiran Hestia yang merupakan anak sulung sekaligus bungsu. Setiap
kali akan makan,di rumah, maka suatu persembahan kecil akan dilemparkan
ke perapian. Selain itu, ada lagu yang dinyanyikan yang isinya menyambut
kedatangan Hestia ke rumah mereka.
Jika seorang bayi yang lahir sudah diberi nama, maka sang bayi akan
di bawa ke dekat perapian, dan seseorang akan mendoakan keberkahan untuk
sang bayi.
Bagi orang Romawi, dia adalah dewi tungku, dewi api perapian,
sekaligus dewi rumah tangga yang sangat penting. Kuilnya terletak di
Palatine di kota Roma, dimana para perawan Vesta menjaga supaya api suci
terus menyala.
Sumber: dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar