Dewa Apollo |
Apollo adalah dewa musik, ramalan, panahan, penyembuhan, dan masa muda. Dia adalah saudara kembar Artemis. Apollo merupakan putra Titan Leto, anak perempuan Titan Koios dan Foibe.
Ia terkenal dengan nama Foibos Apollo, dan dengan demikian dikenal
pula sebagai dewa cahaya dan matahari. Apollo digambarkan dengan tubuh pria yang sempurna; berotot namun muda. Patung Apollo tidak pernah
digambarkan memiliki janggut.
Apollo adalah dewa panahan, dan dia membawa busur perak seperti
Artemis. Apollo senang berburu bersama saudarinya itu, dan kadang-kadang
bersama ibunya juga. Apollo juga memiliki sebilah pedang emas.
Apollo adalah dewa musik. Hermes
memberinya alat musik lira yang telah dia ciptakan. Hermes membuatnya
dari cangkang kura-kura dan senarnya dibuat dari bulu domba. Tidak ada
manusia maupun dewa yang mampu memainkan lira sehebat Apollo.
Apollo menghukum Marsias dan Midas |
Beberapa berpendapat bahwa Apollo adalah ayah musisi manusia terhebat, yaitu Orfeus,
dari hubungannya dengan Kalliope, salah seorang Musai. Sementara
pendapat lainnya menyebutkan bahwa ayah Orfeus adalah raja Thrakia,
Oiagros. Meskipun demikian, Orfeus juga piawai memainkan lira. Putra
Apollo lainnya, yang bernama Linos, juga merupakan seorang musisi yang
handal, namun dia dibunuh oleh muridnye, Herakles.
Beberapa kali manusia dan makhluk lainnya menantang Apollo dalam
kontes musik, dan mereka dihukum karena kelancangan itu. Apollo kadang
seringkali menghukum mereka yang berani bersaing melawannya. Seorang
satir bernama Marsias, yang memainkan suling buatan dewi Athena, pernah menantang Apollo. Marsias kalah dan akibatnya dia dikuliti hidup-hidup oleh Apollo.
Apollo juga pernah bersaing melawan dewa Pan dalam sebuah kontes musik. Tiga juri bertugas menetapkan pemenangnya. Dua juri memilih Apollo, sedangkan Raja Midas
merasa bahwa pipa gelagah Pan menghasilkan musik yang lebih indah.
Apollo marah mendengar kata-kata Midas. Apollo pun menghukum sang raja
dengan mengubah telinganya menjadi telinga keledai. Midas terpaksa
menutupi telinganya dengan topi supaya tidak terkenal malu.
Apollo memegang liranya |
Apollo adalah dewa ramalan dan orakel. Orakel di Delphi adalah tempat
ramalannya yang paling utama, meskipun tempat itu pada awalnya dimiliki
oleh Gaia, lalu oleh Themis
dan Foibe, sebelum akhirnya orakel itu diserahkan kepada Apollo. Delphi
hanyalah pemukiman kecil pada periode Mykenai Baru pad abad ke-8 SM
daerah itu dibangun dan menjadi pusat pemujaan Apollo.
Apollo juga merupakan dewa pengobatan dan penyembuhan. Meskipun,
dalam sumber-sumbernya yang lebih awal, dewa pengobatan adalah Paeon,
tapi nama itu bisa saja adalah salah satu julukan Apollo.
Barangkali anaknya yang paling terkenal adalah Asklepios, dari hubungannya dengan Koronis, putri Flegias. Ketika sedang hamil, Koronis
berselingkuh dengan seorang manusia bernama Iskhis. Ketika Apollo
mengetahui hal ini, dia marah dan membunuh Koronis, tapi dia sempat
menyelamatkan bayinya dari rahim Koronis. Asklepios tumbuh menjadi
seorang tabib yang luar biasa, bahkan dia mampu menghidupkan orang mati.
Beberapa bahkan menyebut Asklepios sebagai dewa penyembuhan.
Akan tetapi, kemampuannya membangkitkan orang mati membawa kerugian bagi dirinya sendiri. Zeus
membunuhnya dengan petir, karena dia takut tindakan Asklepios dapat
mengubah takdir manusia. Marah karena putra kesayangannya dibunuh,
Apollo membalas dengan membunuh seorang Kiklops yang membuatkan petir bagi Zeus. Atas tindakannya ini, Zeus amat murka. Zeus bahkan sempat akan membuang Apollo ke Tartaros. Untung saja Leto memohon putranya diampuni sehingga Apollo memperoleh hukuman yang lebih ringan.
Zeus memerintahkan Apollo untuk mengabdi selama sembilan tahun kepada
seorang manusia yang bernama Admetos, raja Ferai. Selama masa
pengabdian Apollo, Admetos bersikap sebagao seorang pria yang baik dan
sangat menghormati para dewa. Apollo membalas kebaikan Admetos dengan
memperingatkannya mengenai takdirnya. Admetos dapat menghindari kematian
jika ada orang lain yang mau mati menggantikannya. Tapi tidak yang mau
sampai akhirnya istri Admetos sendiri, yaitu Alkestis. Admetos tetap
hidup namun dia menyesal ketika mengetahui bahwa istrinya telah mati.
Untunglah Herakles membantu Admetos.
Sang pahlawan pergi ke dunia bawah dan bertarung dengan Thanatos, dewa
kematian. Herakles menang dan berhasil membawa Alkestis kembali dari
kematian.
Apollo memanahkan wabah ke perkemahan Yunani |
Apollo dan Poseidon
juga pernah dihukum oleh Zeus untuk mengabdi kepada Laomedon, raja
Troya, selama setahun. Dengan bantuan seorang manusia bernama Aiakos,
raja Aigina, mereka membangun dinding pertahanan Troya. Setelah dinding
itu selesai, kedua dewa itu meminta imbalan yang dulu pernah dijanjikan
oleh Laomedon. Akan tetapi, Laomedon mengingkari janjinya dan tak mau
memberi mereka imbalan. Kedua dewa itu pun menghukum sang raja. Poseidon
mengirim seekor monster laut untuk meneror rakyat Troya, sedangkan
Apollo menimpakan wabah penyakit ke kota Troya.
Meskipun begitu, selama Perang Troya,
Apollo membantu orang Troya, khususnya pahlawan Troya, Hektor dan
Aineias. Dalam perang ini, lagi-lagi Apollo mengirim wabah penyakit,
kali ini kepada pasukan Yunani, karena Agamemnon tak mau membebaskan
tawanan sekaligus gundik, Khriseis, kepada ayahnya, Khrises, yang
merupakan pendeta Apollo. Apollo menghukum Agamemnon dengan menghujani
perkemahan Yunani dengan panah dewata berisi penyakit mematikan dari
langit, memicu epidemik dalam perkemahan Yunani.
Dalam mitos mengenai Niobe,
Apollo membunuh semua anak lelaki Niobe sedangkan Artemis membunuh
semua anak perempuannya dengan panah. Niobe sebelumnya menyombong bahwa
dia lebih hebat dari Leto, ibu Apollo dan Artemis, karena dia melahirkan
tujuh pasang anak sedangkan Leto hanya sepasang. Ini membuat Apollo dan
Artemis marah.
Apollo memanah Achilles |
Dalam perjalanan ke Troya, Akhilles membuuh Tenes, raja Tenedos, yang
merupakan putra Apollo. Akibatnya, Apollo ikut terlibat dalam kematian
Akhilles pada tahun terakhir perang. Ketika itu Akhilles sedang mengejar
para prajurit Troya yang sedang kabur, dan Paris menembakkan panahnya
pada Akhilles. Apollo mengarahkan panah itu kepada pada titik kelemahan Akhilles, yaitu tumitnya.
Seperti banyak dewa muda lainnya, Apollo tak pernah menikah, tapi dia
memperkosa banyak perempuan. Salah satu gadis yang diperkosanya adalah
Kreusa, putri Erekhteus, yang menjadi ibu bagi Ion. Apollo dan Hermes
jatuh cinta pada Khiones, putri Daidalion. Suatu ketika, Hermes
memperkosa Khione pada siang hari, sedangkan pada malam harinya giliran
Apollo yang memperkosa Khione. Khione melahirkan sepasang anak kembar,
yaitu Autolikos (pencuri) putra Hermes dan Filamon (penyair) putra
Apollo.
Kisah cinta Apollo yang paling terkenal justru adalah hubungan yang
gagal. Apollo mengejek Eros (Cupid) dan mengatakan bahwa dia lebih hebat
dalam memanah. Marah atas ejekan ini, Eros menggunakan satu panah
emasnya dan membuat Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne,
putri dewa sungai Peneios. Eros lalu menembak Dafne dengan panahnya
juga, tapi Dafne diberi panah timah, yang membuatnya tidak dapat
mencintai orang lain. Apollo berusaha mengejar Dafne tapi sang nimfa
terus-menerus kabur. Supaya dapat lolos, Dafne berdoa kepada ayahnya,
atau mungkin kepada Gaia dewi bumi, supaya wujudnya diubah. Doanya
dikabulkan dan dia diubah menjadi pohon salam. Apollo bersedih karena
gadis pujaannya sudah berubah menjadi sebatang pohon Untuk mengenang
Dafne, Apollo mematahkan satu ranting pohon salam itu dan memakainya di
kepalanya. Apollo juga menjadikan pohon salam sebagai pohon keramatnya.
Tidak hanya itu, Setiap sembilan tahun, di Thebes dilaksanakan suatu
festival untuk mengenang kejadian ini. Dalam gelaran tersebut, ada suatu
proses yang mana seorang bocah lelaki berjalan bersama seorang pendeta
dan salah seorang kerabat terdekatnya, yang membawa batang zaitun. Sang
bocah membawa bunga salam dan bole perunggu.
Gadis lainnya yang gagal didapatkan oleh Apollo adalah Marpessa.
Seorang manusia bernama Idas sudah hendak menikahi Marpessa, namun
Apollo menculik sang gadis. Idas tidak gentar terhadap Apollo dan
berusaha mengejar sang dewa untuk mendapatkan kembali pasangannya. Zeus
mencegah kedua saingan itu bentrok, dan meminta sang gadis untuk memilih
satu di antara mereka. Marpess memilih Idas.
Di Troya, Apollo memberikan kemampuan meramal kepada Kassandra, putri
Priamos dan Hekabe, supaya sang gadis mau bercinta dengannya. Sayangnya
Kassandra menolak Apollo. Penolakan ini membuat Apollo marah sehingga
Kassandra dikutuk bahwa ramalannya tidak akan pernah dipercayai oleh
orang lain.
Apollo tidak hanya tertarik pada perempuan, namun juga pada lelaki
muda. Dia pernah menjadi kekasih seorang pangeran Sparta bernama
Hiakinthos, putra Amikles dan Diomedes. Apollo secara tak sengaja
membunuhnya dengan sebuah cakram. Bunga Hyacinth tumbuh di tempatnya
meninggal. Untuk mengenang Hiakinthos sekaligus memuja Apollo, setiap
tahun digelar festival Hyakinthia di Amykles.
Dalam Perang Troya Diomedes, dengan disemangati oleh Athena, berusaha bentrok dengan Apollo. Diomedes sebelumnya telah berhasil melukai Afrodit dan Ares.
Ketika Diomedes hendak menghabisi Aineias, Apollo datang menyelamatkan
Aineias. Diomedes tidak gentar melihat sang dewa. Tiga kali dia berusaha
melancarkan serangan dan tiga kali pula Apollo melindungi Aineias.
Diomedes baru mundur setelah Apollo menghalaunya dengan kekuatan
dewanya, dan memperingatkan Diomedes untuk tidak melawan seorang dewa.
Dewa Apollo |
Ketika Herakles datang ke orakel Delphi untuk mencari tahu cara
mengobati penyakit kulitnya, peramal di sana tidak bersedia
memberitahunya. Herakles marah dan merebut tripod tempat sang peramal
duduk. Dia lalu memberitahu para peramal di sana bahwa dia akan
mendirikan orakelnya sendiri. Apollo marah dan sudah mau melawan
Herakles, tapi Zeus ikut campur dan mencegah mereka bertarung. Dia
memisahkan kedua putranya itu dengan petirnya. Herakles sebenarnya tidak
mau bertarung melawan Apollo, dia hanya ingin obat untuk penyakitnya.
Apollo kagum atas keberanian Herakles, dan menyuruh peramalnya untuk
memberitahu obat untuk Herakles.
Ketika Hrakles ikut serta dalam Olimpiade dan memenangkan semua canag
olahraga, semua dewa memberikan hadiah kepadanya. Apollo memberinya
busur panah, namun Herakles lebih suka menggunakan busurnya, yang ia
buat sendiri.
Dalam suatu cerita, Olimpade para awalnya dilaksanakan di Olimpus.
Ketika Apollo ikut serta dalam gelaran ini, dai mengalahkan Hermes dalam
balap lari dan mengalahkan Ares dalam tinju.
Apollo diperkenalkan ke Romawi melalui kota-kota Yunani di Italia
tengah dan selatan, selain juga oleh bangsa Etruska, yang mengenalnya
sebagai Apulu. Apollo pada awalnya mungkin adalah dewa pengobatan, namun
seiring waktu, dia memperoleh banyak atribut dewa-dewa Yunani, seperti
misalnya sebagai dewa orakel dan ramalan, dewa cahaya dan matahari.
Apollo muncul dalam banyak kisah yang kemungkinan berasal dari
sumber0sumber Yunani. Kuilnya di kota Roma pertama kali didirikan pada
tahun 432 SM.
Apollo memiliki banyak julukan, di antaranya Akersekomes (tidak
terpotong) Akesios (penyembuh), Kynthios, Delios, Loxias, Lykios (dewa
serigala), Moiragetes (pembimbing Moirai), Musagetes (pelindung Musai),
Paean (dewa penyembuh), Phoibos (bersinar), Smintheus (dewa tikus).
Tempat pemujaannya adalah di Delphi, Delos, dan Tenedos. Pohon
keramatnya adalah pohon salam, sedangkan hewan kesukaannya adalah
serigala, gagal, angsa, elang, ular, tikus, dan belalang.
Sumber: dari sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar