Social Icons

Kamis, 28 Maret 2013

Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas



Nyaman, mungkin sebuah kata yang sering kita dengar, bahkan sering kita baca dalam slogan-slogan iklan layanan masyarakat yang bertebaran di pinggir jalan. Namun, entah kenapa kata ‘nyaman’ tersebut hanyalah sebagai pemanis atau hanya sekadar pelengkap saja. Pada kenyataannya, banyak sekali fasilitas-fasilitas publik yang jauh dari kata nyaman. Jalanan yang berlubanglah, toilet yang tidak bersihlah, sarana transportasi yang kurang memadailah, dan banyak lagi yang sangat mengganggu bila kita menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut. Orang biasa saja sering merasa tidak nyaman menggunakan fasilitas publik yang ada, apalagi orang yang menyandang disabilitas. Mereka akan merasa jauh tidak nyaman dalam melakukan aktivitas mereka, risih mungkin. Sehingga banyak dari kaum disabilitas tersebut enggan keluar karena merasa tidak nyaman atau bahkan tidak aman apabila berada di luar dengan fasilitas publik yang tidak memadai bagi mereka.  


Kaum disabilitas sebenarnya membutuhkan perhatian yang lebih, meski mereka terkadang terlihat lebih tegar dan mandiri dibanding kita-kita yang normal. Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas yang diselenggarakan oleh Kartunet.com, bekerja sama dengan ASEAN Blogger Community, serta didukung oleh XL Axiata ini memberikan ruang tersendiri untuk menyuarakan kesetaraan bagi penyandang disabilitas dalam hal aksesibilitas dan kenyamanan fasilitas publik. Seringkali saya melihat kaum disabilitas itu melakukan pekerjaannya sendiri tanpa bantuan orang lain, bahkan kebanyakan dari mereka terlihat seperti orang normal biasa. Berbaur dan bekerja seperti layaknya orang normal. Namun, semandiri-mandirinya mereka, tetap saja punya keterbatasan, sehingga ada kegiatan-kegiatan yang tak bisa mereka lakukan selayaknya orang normal. Nah, di sinilah pentingnya penyediaan fasilitas publik bagi penyandang disabilitas.
 
Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 1

Lihat gambar di atas? Bagaimana seandainya jika seorang tunadaksa (terutama kaki) dan tunanetra melewati trotoar tersebut? Keadaan seperti itu sangat membahayakan. Bukan hanya penyandang disabilitas saja yang merasa tidak aman, pejalan kaki lain pun merasa tidak nyaman dengan adanya lubang sebesar itu di trotoar. 

Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 2


Gambar di atas memang tidak masalah, jika yang menggunakan orang normal biasa. Lain halnya jika yang menggunakan adalah seorang tunanetra. Bisa dibayangkan seberapa bahayanya jika seorang tunanetra melewati zebra cross tersebut. Apalagi jika keadaan jalan sedang ramai dan tidak ada petugas keamanan yang berjaga. Meski ada lampu rambu lalu lintas, tapi apa gunanya untuk seorang tunanetra?

Kartunet Kampaney Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 3


Bagaimana pendapat Anda dengan tempat penyeberangan di atas? Seandainya yang melewati adalah seorang yang berkursi roda atau penyandang tunadaksa, apa mungkin mereka akan dengan gampang melewati tangga tersebut seperti dua orang itu? Ditambah lagi, kalau sudah sampai di atas, lalu menjumpai hal seperti pada gambar di bawah ini:

Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 4


Mungkin mereka harus mempunyai kesabaran lebih jika menghadapi situasi seperti gambar di atas. Dapat dilihat juga bahwa keadaan seperti gambar di atas sangat berbahaya bagi tunanetra. Mereka bisa-bisa celaka karena tidak melihat ada lubang sebesar itu di tengah jembatan. 

Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 5
 
Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 6
Dua gambar di atas apa bisa dibilang situasi yang nyaman? Untuk ukuran orang normal saja itu sudah sangat tidak nyaman, apalagi untuk penyandang disabilitas. Seharusnya ada transportasi khusus bagi mereka penyandang disabilitas, sehingga tidak akan terjebak dalam keadaan seperti di atas. Apalagi terkadang ada kondektur yang memperlakukan penumpangnya dengan kasar (seperti yang sering saya alami), itu bakal menambah ketidaknyamanan penumpang. 

Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 7
 
Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 8

Jadwal keberangkatan bus dan kereta seperti yang terlihat pada dua gambar di atas memang tampak biasa saja kalau orang normal yang melihat. Lain halnya jika yang ‘membaca’ jadwal tersebut adalah seorang tunanetra. Informasi apa yang bisa didapat dari papan-papan tersebut bagi seorang tunanetra? Beruntung jika mereka bersama keluarga yang bisa membantu, lha kalau sendirian bagaimana? Selain itu, pengumuman keberangkatan dan kedatangan armada maupun pengumuman yang diumumkan lewat pengeras suara di terminal dan stasiun, apa itu bisa diterima oleh seorang tunarungu? 

Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas
Gambar 9


Dapat dilihat, di atas adalah gambar tombol lift. Alat ini memang memudahkan bagi seorang tunadaksa karena tidak harus melewai tangga yang menyulitkan. Bagaimana dengan seorang tunanetra? Memudahkan memang, karena tidak harus capek melewati tangga, tapi kalau seandainya mereka sendirian dan menjumpai tombol lift seperti itu, apa iya itu bisa jadi mudah bagi mereka?

Sebenarnya para penyandang disabilitas itu bukan orang yang lemah hingga kita harus memberikan perhatian yang berlebihan. Hanya saja, mereka itu membutuhkan sesuatu yang berbeda dengan kita, orang normal. Kebanyakan dari mereka memang tidak mau menggantungkan segala sesuatunya pada orang lain, mereka berusaha keras untuk mandiri dan itu sangat bagus menurut saya. Walaupun mereka mempunyai ‘kekurangan’, tapi mereka bisa mandiri. Nah, keinginan untuk mandiri tersebut harusnya didukung fasilitas yang memadai bagi mereka, sehingga mereka benar-benar bisa merasakan bagaimana mengerjakan segala sesuatunya sendiri, tidak harus selalu bergantung pada orang lain. Menurut saya itu bisa membuat semangat hidup mereka jauh lebih baik.

Salut kepada Kartunet.com, ASEAN Blogger Community dan XL Axiata yang peduli dengan masalah-masalah seperti dijabarkan di atas. Semoga semakin banyak gerakan-gerakan untuk menyuarakan aspirasi para disabilitas, menggandeng mereka dan menghilangkan sekat yang selama ini masih terlihat diantara kita (non disabilitas) dan mereka. 

Asal gambar:



3 komentar:

  1. Foto-foto yang sangat menarik.. dan ulasan yang bagus... selamat berjuang...

    BalasHapus
  2. halo. terima kasih untuk kepeduliannya pada aksesibilitas fasilitas umum bagi saudara-saudara disabilitas. mungkin yang perlu dilihat lagi mengenai konsep normal dan tidak normal. apakah yang mengalami disabilitas bukan orang normal? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. normal? maaf, di sini saya mengartikan normal sebagai 'keadaan yang biasa' :)

      maaf kalau saya salah

      Hapus

Jasa Desain Cover