Social Icons

Selasa, 09 Oktober 2012

#FF2In1 - 15 September 2012

*Jejakmu Di Hatiku*
Roma DP

Awan mendung menggelayut tepat di atas kepalaku. Aku yakin sebentar lagi hujan lebat akan turun, mungkin bersamaan dengan deraian air mata yang tak mampu lagi kubendung. Menatap wajahmu membuatku tak ingin melepaskanmu.

“Aku nggak yakin kita bisa bertahan lebih lama lagi,” ucapmu menatap tajam padaku.

“Kenapa? Bukankah selama ini kita mampu bertahan?” Ratapku tak rela.

“Kita berbeda.”

“Bukankah dengan perbedaan itu kita akan saling melengkapi satu sama lain?” Aku masih kokoh dengan pendirianku.

“Tapi terlalu banyak.”

Aku hanya bisa terdiam sambil berusaha keras menahan cairan hangat  yang mulai menggenang di pelupuk mata. Keputusanmu sungguh di luar dugaan. Kau tahu aku sangat mencintaimu, aku pun tahu cintamu selama ini bukan main-main. Tapi, kenapa kau malah menyerah dengan perbedaan. Aku sungguh tak mengerti.

“Mengertilah, restu tak berpihak pada kita. Jaga dirimu baik-baik!” Kata-kata terakhir yang kau ucapkan itu sungguh menusuk hatiku.

Aku hanya bisa menatap diam kepergianmu bersama rintik hujan yang mulai membasahi tanah tempat kita berpijak. Pelan-pelan tubuhmu tenggelam dalam hujan yang turun semakin deras. Tetesan air yang turun mulai menghapus jejak-jejak kakimu, tapi asal kau tahu jejakmu di hatiku tak akan pernah terhapus selamanya. Kau telah menutup pintu hatiku untuk cinta yang lain. Andai waktu bisa terulang kembali, aku akan menjadi apa yang kau mau, tapi itu tak mungkin. Kini, tinggal aku sendiri di tengah derasnya guyuran hujan.


*Kenangan Indah Tentangmu*
Roma DP

Sayup-sayup alunan lagu dari headset yang kupasang di telinga membawaku melayang pada memori masa lampau. Tak terasa senyum tipis menghiasi bibirku. Mataku terus terpejam menikmati suasana malam ini. Ingatanku menerobos gerbang yang lama terkunci. Di dalamnya tersimpan kenangan indah yang tak mungkin bisa terlupa. Apalagi kalau bukan kenangan tentang dia. Tentang dia yang selalu mengisi hari-hariku. Tentang dia yang selalu memberi warna pada setiap detikku.

Setahun lalu, sebelum takdir akhirnya berkata lain. Dia masih duduk di sini, bersamaku menikmati secangkir teh manis ditemani indahnya malam penuh bintang. Bermimpi tentang masa depan. Menghayal tentang indahnya kehidupan yang akan datang. Ah, masa-masa itu sangat manis, semanis teh yang saat ini tersaji di depanku. Menunggu untuk kuhirup wanginya.

 Manusia berencana, Tuhan berkehendak, tak ada yang bisa melawan takdir-Nya. Aku dan dia pun tidak. Satu per satu rajutan indah kami tentang masa depan perlahan-lahan terburai. Meski Tuhan telah menentukan takdir kami, tapi hatiku ternyata tak semudah itu menerima. Bertahun-tahun bersama itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilupakan. Hanya dia seorang yang mampu membuatku menyerahkan seluruh hatiku, bahkan hingga detik ini. Meski tak kudapati lagi dirinya berada di sampingku, namun hati ini tak pernah berubah, masih seperti setahun yang lalu. Masih sama seperti ketika dia masih menggenggam erat tanganku sembari berucap sayang. Semua masih sama, saat ini dan sampai kapanpun.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jasa Desain Cover