Herakles adalah pahlawan Yunani yang terhebat dan paling terkenal.
Dia adalah anak Zeus dan Alkmene. Bangsa Romawi mengenalnya sebagai
Herkules.
Herakles terkenal atas keberanian dan kekuatannya. Kisahnya yang
paling terkenal adalah ketika dia menjalankan dua belas tugas yang luar
biasa dan ketika dia membantu para dewa dalam melawan para Raksasa.
Karena jasa-jasanya itu, setelah mati, Herakles diangkat sebagai dewa di
Olimpus.
Kekuatan Herakles juga sering menimbulkan masalah bagi dirinya
sendiri, terutama ketika dia mengalami kemarahan tak terkendali yang
membuatnya melakukan perbuatan buruk pada orang-orang terdekatnya.
Meskipun setelah amarahnya reda, Herakles bisa merasa sangat menyesal
bahkan dia bersedia menerima hukuman apa pun atas perbuatannya. Herakles
memang menjalankan banyak tugas dan petualangan yang beberapa di
antaranya bahkan berkesan rendahan, seperti misalnya membersihkan
kandang kuda atau menjadi budak seorang ratu, yang menyuruhnya
mengenakan pakaian perempuan. Padahal, kalau Herakles tidak mau dihukum,
tak ada orang yang akan bisa menghukumnya.
Ibu tirinya, Hera, telah banyak menghukum para perempuan selingkuhan
Zeus beserta anak-anak mereka. Namun di antara semuanya, Hera paling
marah dan dendam kepada Herakles.
Alkmene adalah putri Elektrion, raja Tirins, dan Anakso. Alkmene menikahi Amfitrion, putra Alkaios.
Suatu ketika Amfitrion membunuh Elektrion, akibatnya Sthenelos
(saudara Elektrion) mengusir Amfirtion dari Tirins. Amfitrion, bersama
Alkmene dan Likimnios (saudara tiri Alkmene) kemudian pergi ke Thebes.
Di sana Amfitrion disucikan dari dosa pembunuhannya oleh Kreon, raja
Thebes. Kreon juga menikahkan putrinya, Perimede, dengan Likimnios.
Amfitrion dan Alkmene tinggal di dekat gerbang Elektra, salah satu dari
tujuh gerbang di Thebes.
Saudara-saudara Alkmene mati oleh bangsa Tafian, dan Alkmene pernah
berjanji bahwa dia tidak akan berhubungan seksual dengan suaminya
sebelum dendam mereka terbalaskan. Dengan bantuan Kreon, Amfitrion
melakukan kampanye militer melawan bangsa Tafian dan sukses menaklukan
mereka. Namun sebeleum Amfitrion pulang, Zeus lebih dulu mengunjungi
Alkmene. Zeus menyamar sebagai Amfitrion dan bersetubuh dengan Alkmene.
Ketika Amfitrion yang asli datang, dia pun bersetubuh dengan istrinya
dan menyadari bahwa Alkmene sudah tidak perawan. Amfitrion kemudian
mendapat penjelasan dari Teiresias, peramal di Thebes, bahwa Alkmene
sudah disetubuhi oleh dewa.
Sembilan bulan setelah kunjungan Zeus, Zeus menyatakan bahwa sebentar
lagi akan lahir seorang manusia yang merupakan keturunanya yang akan
menjadi raja. Zeus memaksudkannya sebagai Herakles, namun Hera yang
marah berusaha mencegah Herakles menjadi raja. Hera menyuruh putrinya
Eileithiia, dewi kelahiran, untuk menunda kelahiran Herakles. Eileithiia
kemudian mendatangi ruang persalinan Alkmene dan duduk bersila serta
menyatukan jarinya, dengan demikian Alkmene mengalami kesulitan dalam
melahirkan bayinya.
Selain itu, Hera membuat Euristheus, putra Sthenelos, lahir lebih
cepat, sehingga Euristheuslah yang menjadi raja Mikenai dan Tirins. Zeus
kesal namun tak bisa berbuat apa-apa.
Sementara itu Alkmene mengalami penderitaan yang luar biasa karena
sulit melahirkan. Untungnya ada Galanthis, pelayannya. Galanthis
memperdaya Eileithiia dengan berkata bahwa bayinya sudah lahir.
Eileithiia terkejut dan berhenti melakukan mantranya, sehingga Alkmene
pun bisa melahirkan. Eileithiia marah karena telah ditipu. Dia lalu
mengubah Galanthis menjadi seekor musang. Alkmene melahirkan dua orang
anak laki-laki, Herakles dan Ifikles. Herakles adalah anaknya dari Zeus
sedangkan Ifikles adalah anaknya dari Amfitrion.
Alkaios adalah nama yang diberikan pada Herakles ketika lahir. Dia dinamai seusai nama kakeknya.
Setelah gagal mencegah kelahirannya, Hera mengirim dua ekor ular
untuk membunuh Herakles yang masih bayi di tempat tidurnya. Namun
Herakles mencekik kedua ular itu dengan kedua tangannya sampai mati.
Ketika mengetahui hal ini, Amfitrion menyadari bahwa Herakles adalah
keturunan dewa.
Alkmene takut akan murka Hera, maka dia membuang bayinya di tengah
hutan. Dewi Athena menyelamatkan sang bayi dan membawanya pada Hera.
Athena lalu membujuk Hera untuk menyusui sang bayi. Hera setuju dan
membiarkan bayi tersebut (Herakles) untuk menyusu padanya. Tiba-tiba
sang bayi itu menggigit puting susu Hera dengan keras. Hera kesakitan
dan melemparkan sang bayi, sedangkan air susunya muncrat dan membentuk
galaksi Bima Sakti (Milky Way).
Dewi Athena lalu memberikan kembali bayi Herakles pada Akmene dan menyuruhnya untuk merawatnya.
Dalam kehidupan mudanya, namanya diganti dari Alkaios menjadi
Herakles, yang berarti Kejayaan dari Hera. Nama ini bermakna bahwa dia
akan meraih kejayaan dari permusuhan Hera.
Banyak orang terkenal yang terlibat dalam pendidikan Herakles.
Amfitrion mengajari Herakles cara mengendarai kereta perang dan Kastor
mengajarinya anggar. Sedangkan Autolikos, pencuri terkenal dan putra
Hermes, mengajari Herakles bergulat. Putra Hermes lainnya, Harpalikos,
mengajari Herakles bertinju. Euritos, raja Oikhalia, mengajarinya
memanah. Linos, putra Mousai Kaliiope atau Urania, mengajari Herakles
bermain musik.
Belajar musik ternyata membawa bencana bagi Herakles. Suatu hari
Linos memarahi Herakles karena jarang memperhatikan pelajaran. Herakles
marah dan memukul kepala Linos dengan lira. Linos mati seketika.
Herakles lalu ditugaskan oleh Amfitrion untuk menggembalakan domba di
peternakan di di daerah pedesaan di dekat Thespiai. Ini dilakukan supaya
Herakles jauh dari masalah.
Di sini, di kaki Gunung Kithairon, Herakles membunuh seekor singa
tanpa menggunakan senjata. Singa tersebut dia bunuh karena telah
memangsa ternak milik Thespios, raja Thespiai. Sang raja sangat terkesan
pada kehebatan Herakles. Raja Thespios lalu menghibur Herakles selama
lima puluh malam, dan di setiap malam Thespios mengirimkan satu orang
anak perempuannya ke kamar Herakles untuk disetubuhi oleh Herakles.
Dalam versi lainnya, Herakles berhubungan seksual dengan kelima puluh
anak perempuan Thespios itu dalam satu malam saja. Satu orang putri
Thespios tidak mau tidur dengan Herakles, dan dua orang putri lainnya
melahirkan anak kembar, sedangkan sisanya putri-putri masing-masing
melahirkan satu orang putra, sehingga Herakles menghasilkan lima puluh
satu anak lelaki.
Herakles mendengar kabar bahwa pasukan Minyad dari Orkhomenos telah
mengalahkan dan melucuti senjata pasukan Thebes. Herakles lalu memimpin
sekelompok pemuda Thebes dengan bersenjatakan senjata-senjata tua dari
sebuah kuil. Herakles kemudian berhasil mengalahkan pasukan Minyad dan
membunuh Erginos, raja Orkhomenos.
Kreon, raja Thebes memberikan putrinya, Megara, kepada Herakles untuk
dinikahi sebagai imbalan karena telah menyelamatkan Thebes dari ancaman
perbudakan. Megara melahirkan tiga orang putra, yaitu Therimakhos,
Deikoon, dan Kreontiades. Pernikahan itu tidak bertahan lama. Dewi Hera
menimpakan kegilaan pada Herakles sehingga Herakles membunuh
anak-anaknya sendiri. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Megara juga ikut
dibunuh.
Berdasarkan Pausanias (mengutip dari Stesikhoros dari Himera),
Herakles tadinya hendak membunuh Amfitrion juga, namun Athena
menyadarkan Herakles dengan menggunakan sebuah batu, yang dikenal
sebagai Batu Kewarasan.
Ketika sudah sadar, Herakles merasakan penyesalan yang sangat dalam.
Raja dan rakyat Thebes tidak mau menghukum sang pahlawan, jadi Herakles
mengasingkan dirinya dari Thebes. Thespios menyucikan Herakles dari dosa
pembunuhan itu. Dalam drama tragedi gubahan Euripides yang berjudul Kegilaan Herakles,
sang pahlawan muda awalnya hendak bunuh diri, tetapi sepupu dan
sahabatnya, Theseus, mengatakan bahwa bunuh diri adalah tindakan
pengecut. Theseus lalu mengajak Herakles ke kota Athena untuk menyucikan
kejahatannya.
Herakles masih merasa harus menebus dosanya, jadi dia pun pergi ke
Delphi untuk berkonsultasi dengan orakel. Sang orakel menyuruh Herakles
untuk mengabdi pada sepupunya, Euristheus, raja Tyrins dan Mikenai, yang
akan memberi perintah pada Herakles untuk melaksanakn sepuluh (kelak
menjadi dua belas) tugas sebagai penebusan atas dosa Herakles.
Kemungkinan dia mulai memakai nama Herakles ("Kejayaan Hera") sejak
di Delphi, sedangkan nama lahirnya, Alkaios, tak pernah lagi dia pakai.
Berikut ini adalah tugas-tugasnya:
Tugas pertama Herakles adalah membunuh Singa Nemea. Singa itu
memiliki kulit yang tebal dan tidak dapat ditembus oleh senjata apapun.
Singa Nemea merupakan anak dari Orthos dan Ekhidna.
Herakles tinggal di Kleonai dengan seorang pekerja bernama Molorkhos,
sebelum kemudian pergi ke Nemea. Molorkhos ingin melakukan pengurbanan
untuk Herakles namun Herakles menasehatinya bahwa lebih baik dia
melakukan pengurbanan untuk Zeus. Akhirnya diputuskan bahwa Molorkhos
akan melakukan pengurbanan untuk Zeus jika Herakles mampu menyelesaikan
misinya dalam waktu tiga puluh hari, jika lebih maka Molorkhos akan
melakukan pengurbanan untuk Herakles.
Herakles mendatangi singa buruannya dan menjebaknya di sebuah gua
dekat Nemea. Karena singa tersebut tidak dapat dilukai oleh senjata,
Herakles akhirnya memutuskan untuk menyerangnya dengan tangan kosong.
Mereka berdua bertarung secara keras dan Herakles berhasil menang
setelah mencekik sang singa sampai mati. Herakles lalu menguluti singa
itu dan menjadikan kulitnya sebagai jubah.
Molorkhos sudah hendak melakukan pengurbanan untuk Herakles, namun
tiba-tiba Herakels datang dengan membawa kulit Singa Nemea. Akhinya
Molorkhos mengubah tujuan pengurbanan menjadi untuk Zeus.
Menurut beberapa pendapat, Euristheus sangat ketakutan ketika melihat
Herakles datang dengan mengenakan jubah kulit Singa Nemea. Karena itu
Euristheus memerintahkan bahwa untuk tugas-tugas selanjutnya, Herakles
hanya boleh hadir di luar gerbang kota jika telah melaksanakan tugasnya.
Tugas kedua Herakles adalah membunuh Hidra yang tinggal di mata air
di dekat Lerna, Argolis. Hidra adalah makhluk yang memiliki banyak
kepala. Jumlah kepalanya bervariasi menurut beberapa sumber. Biasanya
disebutkan kepalanya ada sembilan. Salah satu kepalanya abadi. Sedangkan
kepala-kepala lainnya lebih mematikan karena jika dipotong maka akan
tumbuh dua kepala baru.
Selain itu, Herakles juga harus menghadapi kepiting raksasa yang
dikirim oleh Hera. Herakles mesti membunuh kepiting itu terlebih dahulu
sebelum berhadapan dengan Hidra. Setelah kepiting itu mati oleh
Herakles, Hera menempatkannya di angkasa sebagai rasi bintang Cancer.
Dengan dibantu oleh keponakan sekaligus rekannya, yakni Iolaos,
Herakles pun berusaha mengalahkan Hidra. Setiap kali Herakles memotong
salah satu kepala Hidra, Iolaos langsung membakar leher Hidra sehingga
kepalanya tidak dapat tumbuh lagi. Setelah mengalahkan Hidra, Herakles
mengubur kepala abadinya di bawah sebongkah batu besar. Darah hidra
mengandung racun yang sangat kuat, karna itu Herakles mencelupkan semua
anak panahnya ke dalam darah Hidra. Dengan demikian, Herakles memiliki
anak panah yang amat mematikan, yang kelak akan merenggut nyawanya juga.
Akan tetapi, Euristheus tidak bersedia mengakui tugas ini karena
menurutnya Herakles berhasil mengalahkan Hidra dengan dibantu oleh orang
lain, sedangkan Herakles harus melaksanakan tugasnya sendirian.
Akibatnya Herakles pun menerima satu tugas tambahan.
Pada tugas ketiga, Herakles harus menangkap Rusa Kerinitia yang hidup
di hutan Kerinitia. Hewan itu memiliki tanduk emas dan kuku perunggu.
Rusa itu adalah hewan suci dewi Artemis. Sang dewi sendiri memperolehnya
dari Taigete, seorang Pleiad, sebagai balasan karena telah
menyembunyikannya dari Zeus, meskipun Artemis gagal. Artemis telah
mengubahnya menjadi seekor kijang betina dengan tanduk emas.
Penyair asal Iskandariyah, Kallimakhos, memberi penjelesan yang berbeda mengenai Rusa Kerinitia. Dalam Himne untuk Artemis,
dikisahkan bahwa Artemis muda menemukan lima rusa di tepian sungai
Anauros, di bawah perbukitan Parrhasia. Artemis merasa heran dengan
ukuran rusa-rusa itu, yang lebih besar daripada banteng serta memiliki
tanduk emas di kepala mereka. Artemis berhasil menangkap empat di
antaranya dan menjadikan mereka sebagai penarik kereta perangyna.
Sementara itu rusa kelima kabur sampai ke hutan Kerinitia. Di sana hewan
itu kemudian dikenal sebagai Rusa Kerinitia dan menjadi hewan suci dewi
Artemis.
Berdasarkan penyair Pindaros dalam Ode Olympus III, Rusa Kerinitia
adalah Taigete itu sendiri. Herakles mengejar sang rusa sampai ke utara
ke daratan Hyperboreia. Di sana dia mnyadari bahwa dirinya berada di
tengah hutan yang dipenuhi pohon-pohon zaitun yang indah. Herakles
sangat menyukai pohon-pohon itu sehingga dia pun membawa pulang beberapa
pohon dan menanamnya di Olympia.
Rusa Kerinitia mampu berlari dengan sangat cepat. Herakles butuh
waktu selama sepuluh tahun untuk dapat menangkapnya. Dia melumpuhkan
sang rusa dengan cara menembahkkan panah ke kukunya. Rusa itu pun
berhasil ditangkap tanpa dibunuh.
Ketika Herakles kembali ke Tyrins sambil membawa sang rusa, Artemis
melihatnya. Artemus marah karena Herakles telah lancang menangkap rusa
kesayangannya dan sang dewi sudah mau menyerangnya. Untung saja,
Herakles dengan cepat menjelaskan alasan mengapa dia menangkap Rusa
Kerinitia. Artemis pun tak lagi marah karena Herakles meyakinkan dirinya
bahwa rusa itu tidak terluka. Herakles lalu membawa Rusa Kerinitia ke
Tyrins.
Dalam tugas keempatnya, Herakles mesti menangkap Babi Erimanthos.
Dalam perjalanannya, Herakles mengunjungi seorang kentaur bernama Folos,
yang tinggal di Gunung Foloi. Gunung itu dinamai sesuai nama sang
kentaur. Folos memiliki minuman anggur yang wangi untuk memancing Babi
Erimanthos. Sayangnya, wangi anggur itu malah menarik perhatian para
kentaur lainnya di sekitar gunung.
Para kentaur pada awalnya tinggal di Magnesia, Thessalia, sampai suku
lapith mengusir mereka setelah terjadinya insiden pada pesta pernikahan
Peirithos, raja Lapith, dan Hippodameia. Sejak itu para kentaur pindah
ke sekitar Gunung Folos di Arkadia.
Para kentaur, yang kesadarannya sudah dipengaruhi oleh wangi anggur,
menyerang Herakles. Akibatnya Herakles harus balas menyerang dan dalam
prosesnya dia membunuh beberapa kentaur dengan panahnya. Pada akhirnya
para kentaur itu pun mundur. Setelah konfliknya selesai, Folos secara
tidak sengaja menjatuhkan panah beracun Herakles ke kakinya, dan Folos
pun mati. Kentaur lainnya yang mati dalam konflik itu adalah Kheiron,
yang merupakan sahabat Herakles. Kheiron adalah kentaur bijaksana yang
telah menjadi guru bagi banyak pahlawan. Kheiron mengajari para pahlawan
dalam hal berburu dan bertarung. Murid Kheiron yang terkenal di
antaranya adalah Iason dan Akhilles. Kheiron adalah satu-satunga kentaur
yang abadi sehingga dia tidak langsung mati ketika terkena panah
Herakles namun dia tetap merasakan sakit luar biasa akibat racun
Hidranya. Untuk dapat lepas dari rasa sakitnya, Kheiron melepaskan
keabadiannya dan memberikannya pada Prometheus. Setelah itu Kehiron pun
meninggal.
Herakles kemudian melanjutkan memburu Babi Erimanthos. Setelah
menangkap babi itu, Herakles membawanya hidup-hidup ke hadapan
Euristheus. Ketika melihat Babi Erimanthos, Euristheus sangat ketakutan
sampai-sampai dia bersembunyi dalam sebuah gentong perunggu. Euristheus
lalu menyuruh Herakles melepaskan babi itu.
Herakles dan Para Argonaut
Bedasarkan Apollonios dan beberapa penulis lainnya, setelah
melaksanakan tugas keempat, Herakles mendengar kabar bahwa Iason sedang
mengumpulkan orang untuk bertualang mencari Bulu Domba Emas dan Herakles
pun ikut bergabung dalam rombongan itu. Dalam perjalanan mereka, suatu
suku yang terdiri dari para raksasa kelahiran bumi bertangan enam, yang
dikenal sebagai Gegenes, menyerang kapal Argo di dekat Gunung Beruang.
Herakles membunuh beberapa di antara mereka. Di Pulau Mysia, Hilas,
seorang kekasih pria Herakles, hilang. Herakles berusaha mencarinya dan
tak mau meneruskan perjalanan tanpa Hilas. Akhirnya para kru Argonaut
sepakat untuk melanjutkan perjalanan tanpa dirinya.
Dalam versi yang berbeda, yang ditulis oleh sejarawan Diodoros
Sikolos, dikisahkan bahwa Herakles adalah tokoh utama dalam pencarian
Bulu Domba Emas, dan bukannya Iason. Beberapa pahlawan lainnya memainkan
lebih banyak peran yang penting dalam perjalanan itu daripada Iason.
Kontribusi Iason hanyalah menyuruh pembuatan kapal Argos serta membawa
Medeia ke Iolkos. Setelah perjalanan itu selesai, Herakles disebutkan
mendirikan Pesta Olahraga Olympia untuk memuja Zeus, sebagai rasa syukur
karena dapat pulang. Herakles juga mngatakan bahwa para pahlawan yang
telah ikut serta dalam perjalanan itu untuk saling menolong kelak jika
ada yang membutuhkan bantuan. Versi bahwa Herakles adalah kapten para
Argonaut juga diceritakan oleh Dyonisios.
Menurut Herodotos, Herakles tidak ikut serta dalam rombongan Argonaut
karena saat itu dia masih menjadi budak Omfale. Sementara menurut
Hesiodos, Herakles ikut serta dalam perjalanan namun dia ditinggalkan di
dekat Aphetai di Magnesia. Dan menurut Apollodoros, yang mengutip dari
Demaratos, Herakles melakukan perjalan bersama Argonaut secara lengkap
tanpa ditinggalkan oleh kru lainnya.
Tugas Kelima: Membersihkan Kandang Kuda Raja Augeias
|
Herakles mengalihkan aliran sungai untuk membersihkan kandang kuda raja Augeias |
Marah karena Herakles malah perg bertualang bersama para Argonaut,
Euristheus memutuskan bahwa tugas kelima harus menjadi tugas yang plaing
memalukan bagi Herakles. Tugasnya adalah membersihkan kandang kuda raja
Augeias dalam waktu satu haru. Augeias adalah raja Elis dan memiliki
banyak sekali hewan ternak. Herakles kemudian mendatangi raja Augeias
dan menawarkan untuk membersihkan kandang kudanya dengan imbalan berupa
sepersepuluh bagian hewan ternaknya. Augeias setuju saja karena dia
merasa bahwa itu tak mungkin dapat dilaksanakan.
Tugas ini sangat sulit karena banyaknya istal yang ada di kandang
itu, selain juga karena ukuran tempatnya. Pada akhirnya Herakles memutar
otaknya dan berhasil membersihkan kandang kuda itu dengan cara
mengalirkan aliran air sungai dari sungai Alfeus dan Peneios ke kandang
kuda. Akan tetapi Augeias menolak membayar karena sang raja mengetahui
bahwa Herakles ternyata melakukannya karena diperintah oleh Euristheus.
Fileus, putra sulung Augeias, meminta ayahnya untuk menepati janjinya.
Augeias marah dan mengusir Fileus, yang kemudian meninggalkan Elis dan
bermukim di Dulikhium.
Marah karena Augeias melanggar janjinya, Herakles pun bersumpah untuk
suatu hari nanti menyerang Elis, dan memang setelah menyelsaikan semua
tugasnya Herakles membawa pasukan untuk menaklukan Elis. Augeias
menyadari bahwa musuhnya begitu kuat dan dia pun bersekutu dengan
jenderal Amarinkeus dan Moliones, keponakan Augeias. Untuk keterangan
lebih lengkap mengenai konflik ini, lihat bagian Perang di Peloponnesos.
Ketika Herakles menghadap pada Euristheus seusai menjalankan
tugasnya, Euristheus lagi-lagi menolak mengakui penyelesaian Herakles.
Euristheus memberitahunya bahwa Herakles mesti melakukan tugasnya tanpa
imbalan. Akibatnya Herakles pun memperoleh satu lagi tugas tambahan.
Deksamenos, raja Olenos (di Arkadia atau mungkin Akhaia), menjamu
Herakels sebagai tamunya. Ketika di istana sang raja, Kentaur Eurition
datang dan memaksa Mnesimakhe, putri Deksamenos, untuk menikahinya.
Sebagai imbalan atas jamuannya, Herakles pun membunuh Eurition.
Tugas Keenam: Mengusir Burung-Burung Stimfalia
|
Herakles membunyikan loncengnya untuk menakut-nakuti burung Stimfalia, sambil dia memanahi mereka, sementara dewi Athena berdiri di belakangnya |
Pada tugas keenam, Herakles diharuskan mengalahkan Burung-Burung
Stimfalia yang mengganggu daerah pedesaan di sekitar danau Stymphalia,
di Arkadia timur laut. Burung-burung itu sangat banyak sampai-sampai
Herakles kewalahan menghadapinya. Herakles kemudian sadar bahwa dia
tidak punya cukup panah dan lembing untuk membunuh semua burungnya.
Tiba-tiba dewi Athena muncul untuk menolong Herakles. Athena
memberinya lonceng perunggu dan memberitahunya bahwa lonceng itu dapat
membuat Burung-Burung Stimfalia ketakutan. Herakles lalu membunyikan
loncen itu sehingga burung-burung itu ketakut dan terbang pergi.
Herakles memanah banyak dari mereka dan sisanya terbang menjauh.
Burung-burung itu kemungkinan adalah burung yang sama yang menempati
pulau tandus keramat miliki dewa Ares. Para Argonaut juga kemungkinan
diserang oleh burung-burung yang sama. Ketika Oileus terluka oleh salah
satu bulunya. Mereka kemudian ingat bahwa Herakles pernah mengalahkan
kawanan burung itu. Mereka pun membuat bunyi yang nyaring dan
burung-burung itu terbang menjauh.
Tugas Ketujuh: Menangkap Banteng Kreta
|
Heracles menangkap Banteng Kreta |
Pada tugas ketujuh, Herakles harus menangkap Banteng Kreta, yakni
banteng milik Minos raja Kreta. Banteng itu adalah banteng keramat
poseidon serta mampu berjalan dan berlari di atas permukaan air. Banteng
Kreta juga memiliki kulit berwana putih yang indah.
Dulunya, Minos meminta seekor banteng pada Poseidon dan berjanji akan
mengrbankannya untuk sang dewa laut. Poseidon pun memberikan Banteng
Kreta yang istimewa itu. Namun Minos melanggar janjinya dan menolak
mengurbankan banteng itu. Poseidon marah dan menghukum Minos dengan cara
membuat Pasifae, istri Minos, jatuh cinta pada sang banteng. Pasifae
sangat bernafsu padanya dan ingin melakukan seks dengan hewan itu. Untuk
dapat melakukannya, Pasifae menyuruh Daidalos, seorang insinyur
ternama, untuk membuat sebuah banteng betina palsu. Pasifae lalu masuk
ke dalam tiruan banteng betina itu dan dia pun disetubuhi oleh Banteng
Kreta. Akibat bersenggama dengan seekor banteng, Pasifae melahirkan
Minotaur, manusia setengah banteng.
Minos merasa malu atas perbuatan istrinya, jadi dia langsung setuju
ketika Herakles mau mengambilnya. Setelah menaklukannya, Herakles
bingung karena banteng itu tak mau masuk ke dalam kapal. Akhirnya
Herakles menunggangi banteng itu, yang berlari menyeberangi lautan dari
Knossos di Kreta sampai ke Yunani daratan.
Herakles membawa banteng itu ke hadapan Euristheus, yang menyuruh
Herakels untuk melepaskannya. Setelah dibebaskan, sang banteng
meninggalkan Peloponnesos dan pergi ke daerah Marathon di Attika. Di
sana hewan itu mengacau dan menyerang pedesaan. Sejak itu Banteng Kreta
terkenal dengan nama baru, yaitu Banteng Marathon. Banteng itu terus
mangacau di Marathon sampai nantinya dibunuh oleh Theseus.
Tugas Kedelapan: Menangkap Kuda Betina Diomedes
|
Heracles melihat Diomedes dimangsa oleh kuda-kudanya sendiri |
Tugas kedelapan Herakles adalah menangkap kuda-kuda betina Diomedes.
Diomedes adalah raja Bistones di Thrakia. Dia memliki beberapa ekor kuda
betina yang senang memakan manusia. Bersama beberapa kawannya, Herakles
berangkat dan berhasil mengambil semua kuda itu. Herakles juga
melemparkan Diomedes pada kuda-kudanya sehingga dia mati dilahap oleh
hewan peliharaannya sendiri.
Di antara rombongan Herakles, ada seorang pemuda bernama Abderos. Dia
adalah putra Hermes dan merupakan kekasih lelaki Herakles. Abderos
ditugaskan oleh Herakles untuk menjaga kuda-kuda yang telah ditangkap
sementara Herakles pergi. Namun ketika Herakles kembali, dia mendapati
bahwa Abderos telah dimakan oleh kuda-kuda itu. Sebagai ungkapan rasa
dukanya, Herakles mendirikan sebuah kota yang dia beri nama Abdera.
|
Heracles membawa Alkestis kembali pada Admetos |
Admetos adalah raja Pherai dan suami Alkestis, putri Pelias.
Ketika dewa matahari, Apollo, harus mengabdi pada Admetos selama satu
tahun sebagai pelayan, Admetos memperlakukan sang dewa dengan sangat
baik, karena Admetos memang terkenal sebagai salah satu penguasa yang
baik hati. Apollo sendiri dihukum karena telah membunuh seorang Kiklops
yang membuat petir untuk Zeus. Apollo membunuhnya sebagai pembalasan
Zeus telah membunuh putra Apollo, Asklepios.
Karena kebaikan hatinya, Apollo menolong Admetos dalam upaya meminang
Alkestis. Ketika itu ayah Alkestis memberi ketentuan bahwa calon suami
Alkestis harus bisa mengendarai kereta perang yang ditarik oleh seekor
singa dan seekor babi hutan. Berkat bantuan Apollo, Admetos sukses
melakukan tugas tersebut.
Apollo juga memberi hadiah dengan memberitahu Admetos kapan dia akan
mati. Admetos juga bisa saja menghindari kematiannya, asalkan ada orang
lain yang mau mati demi dia. Namun tidak ada yang mau melakukannya,
tidak para penasehatnya, tidak anak buahnya, tidak orang tuanya. Akhinya
Alketsis, yang sangat mencintai suaminya, mau mati demi dia.
Ketika itu Herakles, yang sedang melakukan tugas kedelapannya, datang
mengunjungi Admetos. Herakles tidak tahu bahwa Alkestis akan mati malam
itu. Admetos menjamu Herakles dengan sangat ramah sambil secara
diam-diam berduka atas istrinya.
Ketika Herakles menyadari bahwa dia sedang bergembira sementara
sahabatnya bersedih, Herakles langsung pergi ke makam Alkestis dan
bertarung dengan Thanatos, dewa kematian. Thanatos ketika itu sedang
membawa arwah Alkestis ke dunia bawah. Herakles berhasil mengalahkan
Thanatos dan mengembalikan Alkestis kepada suaminya.
Tugas Kesembilan: Mengambil Sabuk Hippolite
|
Heracles bertarung melawan tentara Amazon |
Untuk tugas kesembilan, Euristheus menyuruh Herakles untuk mengambil
sabuk Hippolite, ratu suku Amazon. Euristheus menginginkan sabuk itu
untuk diberikan pada anak perempuannya, Admete. Tugas itu mengharuskan
Herakles untuk pergi ke tanah suku Amazon, maka berangkatlah dia ke
sana. Kemungkinan Herakles pergi sendiri atau bersama pahlawan Theseus
dan Telamon. Suku Amazon sendiri merupakan suku petarung yang semua
rakyatnya adalah perempuan, dan mereka jago bertempur.
Hippolite, ratu Amazon, memerintah di kota Themiskyra di mulut sungai
Thermodon. Dia memiliki sabuk yang merupakan lambang kepemimpinan suku
Amazon. Sabuk tersebut dulunya dimiliki oleh dewa Ares.
Ketika Herakles datang, sang ratu menyambutnya dengan ramah. Namun
kemudian Hera muncul dan berusaha mengacaukan tugas Herakles. Menyamar
sebagai salah seorang tentara Amazon, Hera menyebar rumor bahwa Herakles
datang untuk menculik ratu mereka. Pasukan Amazon pun marah dan
menyerang kapal Herakles. Mengira bahwa Hippolite menjebaknya, Herakles
pun membunuh sang ratu dan mengambil sabuknya.
Berdasarkan beberapa penulis kuno, Antiope (Melanippe), saudari
Hippolite, jatuh cinta pada Theseus. Antiope lalu meninggalkan sukunya
dan pergi dari kota Themiskyra bersama Theseus. Antiope juga ikut
membantu Herakles dan para anak buahnya ketika berusaha pergi dari
wilayah suku Amazon. Beberapa lainnya mengatakan bahwa Theseus menculik
Antiope.
Berdasarkan vers lainnya yang berbeda dari Apollonios, Herakles tidak
membunuh siapapun dalam misi ini. Herakles meyergap dan menculik
Melanippe (Antiope) saudari Hippolite. Herakles baru melepaskannya
setelah Hippolite memberi tebusan berupa sabuknya.
|
Heracles melawan monster laut untuk menyelamatkan Hesione |
Dalam perjalanan pulangnya, dia lewat di Troya dan melihat bahwa
Hesione, putri Troya, hendak dikurbankan pada monster laut kiriman
Poseidon dan Apollo. Herakles menemui Laomedon, raja Troya, dan
menyatakan sanggup untuk menolong Hesione asalkan Laomedon memberi
imbalan berupa kuda abadi atau anggur emas. Laomedon setuju dan Herakles
pun membunuh monster laut itu sehingga Hesione selamat. Namun Laomedon
melanggar janjinya dan menolak memberi imbalan pada Herakles. Hal ini
membuat Herakles murka, sehingga Herakles bersumpah untuk suatu hari
nanti menaklukan Troya. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai
serangan Herakles ke Troya, silakan lihat
Herakles: Menyerang Troya.
Berdasarkan Diodoros Sikolos, Herakles menyelamatkan Hesione dalam perjalanannya menuju Kolkhis bersama Iason dan para Argonaut.
Dalam perjalanan pulang seusai melaksanakan tugas ini, Herakles
dicegat oleh dua bersaudara Poligonos dan Telegonos. Mereka menantang
Herakles untuk bergulat. Herakle membunuh mereka dan meneruskan
perjalanannya.
Tugas Kesepuluh: Mengambil Ternak Gerion
Pada tugas kesepuluh, Herakles diharuskan mengambil hewan ternak
milik Gerion, raksasa raja Erytheia (Cadiz), di Spanyol. Hewan ternak
itu dijaga oleh gembala Gerion serta anjing berkepala dua yang disebut
Orthos.
Herakles pun melakukan perjalanan ke Spanyol. Ketika mencapai Selat
Gibraltar, yang berada di antara Eropa dan Afrika, Herakles menumpuk
batu-batu di pesisir Afrika dan juga di pesisir Eropa. Tumpukan batu itu
kemudian dikenal sebagai Pilar Herakles.
Karena ketika itu cuaca sangat panas, Herakles pun menjadi kesal. Dia
lalu mengarahkan panahnya pada matahari dan mengancam untuk menembak
dewa matahari. Helios, dewa matahari, kagum dengan keberanian Herakles
sehingga Helios memberi mangkuk matahari padanya. Mangkuk itu dalah
sebuah mangkuk yang sangat besar dan terbuat dari emas. Dengan
menggunakan mangkuk itu, Herakles dapat berlayar mengarungi Samudra
Atlantik.
Menurut Diodoros Sikolos, dalam perjalanannya Herakles lewat di
Libya. Di sana dia memusnahkan ras wanita petarung yang bernama suku
Gorgon. Itu merupakan pukulan telak kedua bagi suku Gorgon, karena
sebelumnya kakek buyut Herakles, Perseus, pernah mengalahkan mereka dan
membunuh ratu mereka yang bernama Medusa.
|
Heracles bertarung melawan Geryon |
Tiba di Erytheia, Herakles harus terlebih dahulu membunuh sang
gembala yang bernama Eurition dan anjingnya Orthos. Herakles membunuh
mereka dengan gadanya di dekat puncak Gunung Abas. Menoites, gembala
Hades, melihat kejadian ini dan langsung melapor pada Gerion bahwa
Herakles sedang merampas ternaknya. Gerion marah dan segera mengejar
Herakles.
Gerion merupakan raksasa yang memiliki tiga kepala, tiga pasang
tangan, dan tiga pasang kaki. Dia menyerang Herakles denga mengenakan
baju perang lengkap. Namun teta saja Herakles berhasil membunuhnya
dengan panah beracunnya. Herakles menghabisinya di Sungai Athemos.
Setelah membunuh Gerion, Herakles pun berniat untuk pulang.
Meelwati Abderia, Spanyol selatan, Herakles kemudian memasuki tanah
orang-orang Liguria. Di dekat Massalia (kini Marseille), Ialebion dan
Derkinos, putra Poseidon, menginginkan ternak yang dibawa oleh Herakles.
Mereka pun menyerangnya namun dikalahkan dan dibunuh. Akan tetapi
Herakles juga terluka dalam baku hantam tersebut. Selain itu Herakles
juga mesti menghadapi pasukan tempur Liguria. Untuk membantunya, Zeus
mengirimkan pancuran batu, yang dimanfaatkan oleh Herakles untuk
melempari musuh-musuhnya dengan batu.
|
Heracles mengalahkan Cacus |
Di daerah yang kini dikenal sebagai Italia, seorang raksasa bernama
Kakos berhasil mencuri sebagian ternak yang dibawa Herakles. Herakles
meninggalkan sisa ternaknya dan mengejar Kakos. Setelah membunuh Kakos
dan mengambil kembali ternak yang dicuri, Herakles pun kembali
menggiring kawanan ternak itu.
Di Rhegion, salah satu banteng dari kawanan ternaknya kabur. Banteng
itu melompat dan berenang menyeberangi Selat Messina. Herakles bertanya
pada penduduk lokal kalau-kalau mereka melihat banteng itu dan mereka
memberitahu bahwa hewan itu pergi ke Sisilia. Penduduk lokal menyebut
banteng itu Italos, karena itu Herakles menamai tempat itu Italia.
Banteng yang kabur itu merupakan hewan yang paling bagus dalam kawanan,
sehingga Herakles terpaksa meninggalkan sisa ternaknya dan pergi ke
Sisilia untuk mengambil kembali sang banteng.
Ketika Herakles berhasil menemukan banteng yang hilang di Sisilia,
dia mendapati bahwa banteng itu ada bersama hewan ternak milik seorang
petinju jahat bernama Eriks. Menurut Apollonios Rodios, Eriks adalah
putra dari seorang Argonaut bernama Butes dan dewi Afrodit. Sementara
menurut Apollodoros, Eriks merupakan putra Poseidon. Eriks punya
kebiasaan untuk menantang orang yang lewat untuk bertanding tinju. Dalam
bertanding, Eriks selalu membunuh lawannya. Ketika Herakles meminta
bantengnya, Eriks mau mengembalikannya dengan syarat Herakles mampu
mengalahkannya dalam perandingan tinju. Pada akhirnya, Herakles terbukti
masih terlalau kuat bagi Eriks, yang terbunuh dalam pertandingan itu.
Herakles berhasil mengumpulkan kembali semua ternaknya dan langsung
kembali ke Yunani. Namun masalah kembali muncul. Hera mengirim serangga
untuk menyengat hewan-hewan ternak itu sehingga mereka berpencar tak
karuan ke segala arah, dan sebagian besarnya pergi ke pegunungan
Thrakia. Herakles berusaha kerasa dan berhasil mengumpulkan kembali
sebagian besar ternaknya. Dia lalu membawanya ke hadapan Euristheus,
yang mengurbankan ternak itu untuk Hera.
Berdasarkan penyair Yunani abad ke-1 SM, Parthenios, ketika Herakles
dalam perjalanan pulang ke Yunani sambil membawa ternak itu, ada seorang
perempuan bernama Keltine, putri Bretannos, yang melihatnya dan
langsung jatuh cinta padanya. Maka Keltine menyembunyikan ternak itu dan
hanya akan mengembalikannya jika Herakles mau berhubungan seksual
dengannya. Herakles setuju dan mereka pun bersenggama. Dari hubungan itu
Keltine melahirkan Keltos, yang menjadi leluhur bangsa Kelt. Dan
menurut Diodoros Sikolos, Herakles juga bertemu dengan seorang perempuan
lainnya dari Alesia. Mereka berhubungan seksual dan sang wanita menjadi
ibu dari Galates, yang menjadi leluhur suku Galia. Di kemudian hari,
suku Kelt dan suku Galia menjadi suku-suku yang penting di Spanyol.
Tugas Kesebelas: Mengambil Apel Hesperides
|
Heracles bergulat dengan Antaios |
Tugas kesebelas Herakles adalah mengambil apel emas Hesperides. Para
Hesperides ("Putri Bintang Senja") adalah para anak perempuan Titan
Atlas dan Hesperis (Bintang Senja). Jumlah pastinya berbeda-beda menurut
beberapa pendapat, beberapa mengatakan tiga, empat atau tujuh. Mereka
bertugas merawat suatu kebun yang di dalamnya ada pohon yang
menghasilkan buah apel emas. Pohon itu adalah miliki dewi Hera dan
dijaga oleh seekor naga bernama Ladon yang memiliki seratus kepala.
Ladon adalah anak Tifon dan Ekhidna.
Dalam perjalanannya, di Pegunungan Kaukasus, Herakles membunuh elang
Kaukasus yang memakan liver Pometheus. Herakles juga membebaskan
Prometheus dari belenggunya. Sebagai balasannya, Prometheus memberitahu
Herakles tentang naga Ladon yang menjaga pohon apel Hesperides.
Prometheus juga memberi saran bahwa Herakles lebih baik memanfaatkan
Atlas untuk mengambil apel itu dan menghindari konfrontasi langsung
dengan Ladon.
Herakles meneruskan perjalanan ke selatan, menjelajahi Phoinika dan
Palestina. Herakles membunuh Busiris, raja Mesir, yang senang
mengurbankan orang asing yang lewat di tanahnya. Beberapa mengatakan
bahwa Herakles membunuh Emathion, raja Arab, putra Eos dan Tithonos, dan
saudara Memnon.
Di Libya, Herakles bergulat dan membunuh raksasa Antaios, putra
Poseidon dan Gaia. Antaios tidak terkalahkan selama dia menyentuh ibunya
(bumi). Antaios seringkali membiarkan lawannya membantingnya ke tanah,
lalu bangkit lagi dalam keadaan lebih kuat dari sebelumnya. Herakles
tahu hal ini dan dia pun memutar otaknya untuk mengalahkan Antaios.
Herakles mengangkat Antaios tinggi-tinggi sehingga Antaios tidak menjadi
terlalu kuat karena jauh dari tanah. Lalu Herakles mematikan Antaios di
udara.
Akhinya Herakles tiba di tempat Titan Atlas sedang memikul beratnya
langit di pundaknya. Herakles bertanya pada Atlas di mana letak Taman
Hesperides. Atlas bilang bahwa dia mau saja mengambilkan apel emas itu
untuk Herakles asalkan sang pahalwan mau menggantikan Atlas untuk
memikul langit selama Atlas pergi. Herakels setuju dan dia pun mengambil
lagit dan Atlas.
Setelah beberapa lama, Atlas kembali dengan membawa apel emas namun
ternyata dia tidak mau lagi memikul langit di pundaknya. Atlas bilang
bahwa dia yang akan membawakan apel itu ke hadapan Euristheus atas nama
Herakles. Sementara Herakles tidak dapat berbuat apa-apa karena terjebak
dalam keadaan memikul langit.
|
Heracles berhasil memperdayai Atlas dan memperoleh apel emas |
Akan tetapi Herakles lebih pintar daripada Atlas. Herakles
memberitahu Atlas bahwa dia mau saja menggantikan tugas Atlas untuk
seterusnya, hanya saja Herakles juga bilang bahwa dia harus membetulkan
letak jubahnya supaya posisinya lebih nyaman unuk menanggung beban
langit. Karena itu Herakles meminta Atlas untuk memikul langit itu
sebentar. Atlas setuju dan mengambil kembali langit itu dan menyerahkan
apelnya pada Herakles. Setelah bebas dan memperoleh apel emas, Herakels
langsung kabur dan meninggalkan Atlas melanjutkan tugasnya memikul
langit.
Dalam versi lainnya, Herakles mengambil apel emas itu tanpa bantuan
Atlas. Herakles masuk ke Taman Hesperides, membunuh Ladon, dan mengambil
apel emas. Dalam
Argonautika, tidak lama setelah dia
meninggalkan Taman Hesperides, para Argonaut tiba di sana. Kapal mereka,
Argo, terdampar di tengah-tengah gurun Libya. Berdasarkan Apollonios
dari Rodos, para Argonaut kehabisan air. Di Taman hesperides, para nimfa
menunjukkan mata air yang muncul dari sebongkah batu. Ternyata dalam
kunjungannya untuk mengambil aple emas, Herakles juga sempat menendang
sebongkah batu, yang terbelah dua dan mengeluarkan air. Jadi tanpa dia
ketahui, Herakles telah menyelamatkan kawan-kawannya, para Argonaut,
dari ancaman kehausan.
Setelah menunjukkan apel emas pada Euristheus di Tyrins, Herakles
memberikan apel itu pada dewi Athena. Sang dewi kemudian mengembalikan
apel itu pada para Hesperides. Sang buah apel pun kembali ke tempatnya
semula.
Tugas Kedua Belas: Menangkap Kerberos
|
Heracles menarik Cerberus ke dunia atas |
Tugas kedua belas Herakles adalah menangkap Kerberos, anjing
berkepala tiga yang memiliki ekor berupa kepala ular. Kerberos menjaga
pintu gerbang dunia bawah supaya para roh tidak dapat kabur. Kerberos
adalah anak Tifon dan Ekhidna.
Untuk masuk ke dunia bawah, Herakles harus terleih dahulu menjalani
suatu ritus Misteri, yang dilaksanakan oleh Eumoplos di Eleusis.
Herakles kemudian pergi ke Tainaron di Lakonia. Di sanalah terdapat
pintu masuk menuju dunia bawah.
Herakles bertemu dewa Hermes, yang memandunya menuju dunia bawah.
Dalam perjalanannya, Herakles bertemu banyak arwah dan sebagian besar
dari mereka langsung pergi begitu melihat Herakles. Hanya dua arwah yang
tidak pegi, yaitu arwah pahlawan Meleagros dan awrah Gorgon Medusa.
Herakles sempat mau menyerang arwah Medusa namun namun Hermes
mengingatkan bahwa arwah Medusa sama sekali tidak berbahaya.
Di dunia bawah, Herakles juga menyelamatkan sahabat sekaligus
sepupunya, Theseus, yang terperangkap di Kursi Kelalaian milik Hades.
Theseus dan sahabatnya, Peirithos, pernah mencoba menculik istri Hades,
Persefone, karena itu Hades mengurung mereka di dunia bawah. Meskipun
Theseus berhasil diselamatkan, namun Peirithos tidak sempat diselamatkan
oleh Herakles.
Herakles mau berbicara dengan para awah, dan dia butuh darah hewan
untuk melakukannya. Akhirnya Herakels membunuh seekor sapi miliki Hades.
Menoites, gembala Hades, marah dan mereka berdua pun bergulat. Menoites
bukan tandingan Herakles, yang dengan mudah memitingnya. Herakles
kemudian melepaskan Menoites setelah Persefone, istri Hades, memintanya
untuk mengampuni gembala suaminya.
Herakles lalu meminta izin pada Hades untuk membawa Kerberos. Hades
mengizinkan dengan syarat bahwa Herakles harus melakukannya tanpa
senjata apapun. Herakles pun mendatangi Kerberos dan bergulat dengan
anjing itu. Herakles menang dan membawanya ke dunia atas. Herakles
kemudian menggiring Kerberos ke hadapan Euristheus di Tyrins. Begitu
melihat Kerberos, Euristheus amat sangat ketakutan.
Karena Herakles telah melaksanakan semua tugasnya, Euristheus pun
membebaskan Herakels dari kewajiban mengabdi padanya. Namun Euristhes
memberi perintah terakhir pada Herakles: kembalikan Kerberos dunia
bawah.
Kematian Ifitos
Setelah melaksanakan dua belas tugas, Herakles kini bebas dari
kewajibannya untuk mengabdi pada Euristheus. Dia kini bisa memutuskan
sendiri akan melakukan apa. Eritos, raja Oikhalia, menawarkan putrinya,
Iole, untuk dinikahi kepada siapa saja yang mampu mengalahkannya atau
putranya dalam kontes memanah. Dulu ketika Herakles masih belajar, dia
pernah diajari memanah oleh Euritos, yang kelak menyesali keputusannya
itu.
Herakles memenangkan kompetisi memanag tersebut, namun Euritos
menolak menyerahkan putrinya. Euritos takut Herakles akan ditimpa
kegilaan lagi dan membunuh Iole seperti yang dulu pernah dilakukan
Herakles pada anak dan istrinya. Masalah menjadi semakin buruk ketika
ternak sang raja dicuri oleh Autolikos, raja pencuri, namun Herakles
dituduh sebagai pelakunya.
Herakles pergi dari Oikhalia dalam keadaan marah. Sementara itu
Ifitos, putra Euritos ,mencoba membujuk ayahnya dan mengatakan bahwa
Herakles telah memenangkan Iole secara jujur. Ifitos lalu mendatangi
Herakles, namun lagi-lagi Hera menimpakan kegilaan pada Herakles,
sehingga Herakles membunuh Ifitos di Tyrins.
Herakles lalu mendatangi Neleus, raja Pylos, dan Hippokoon, raja
Sparta. Herakles meminta mereka untuk menyucikannya dari dosa pembunuhan
Ifitos. Mereka berdua menolak dan Herakels pun memusuhi mereka.
|
Heracles menjadi budak Omfale |
Penyakit yang mengerikan menimpa Herakles. Dia lalu meminta nasehat
pada Xenokleia, orakel Delphi, supaya disembuhkan dari penyakitnya namun
Xenokleia tidak memberinya nasehat. Akibatnya, Herakles pun marah. Dia
mengambil tripod di situ dan berkata bahwa dia akan membuat orakelnya
sendiri. Apollo lalu datang untuk membantu pendetanya dan hendak
menyerang Herakles. Namun mereka tidak sempat berkelahi karena keburu
dilerai oleh Zeus.
Herakles hanya ingin meminta nasehat dari orakel, bukan berkelahi
dengan Apollo. Sang dewa kagum dengan keberanian Herakles dan menyuruh
pendetanya untuk memberi nasehat pada Herakles. Sang orakel lalu
memberitahu Herakles bahwa dia harus menjual dirinya dan menjadi budak,
sebagai hukuman atas pembunuhan yang dilakukannya, dan juga sebagai
penyembuh untuk penyakitnya.
Hermes lalu sepakat untuk menjual Herakles pada Omfale, putrai dari
Iardanes dan ratu Lydia. Omfale menjadi ratu setelah suaminya, Tmolos,
meninggal. Uang hasil penjualannya diberikan kepada Euritos sebagai
kompensasi atas kematian putranya. Namun Euritos menolaknya. Omfale
menyuruh Herakles mengenakan pakaian wanita dan melakukan pekerjaan
wanita, misalnya menenun. Sementara gada Herakles dipegang oleh Omfale.
Setelah tiga tahun menjadi budak, Herakles pun dibebaskan oleh Omfale.
Di Aulis, Syleus dan putriya, Xenodike, selalu mencegat orang yang
lewat dan menyuruh untuk mencangkul ladang anggur Syleus. Herakles
dicegat oleh mereka, dan Herakles membunuh mereka berdua. Dia juga
menyerang dan menaklukan kotanya, Itoni. Demi Omfale, Herakles juga
membunuh seekor ular raksasa yang menghuni sungai Sagaris, yang telah
menyerang orang-orang Lydia di dekat sungai itu.
Herakles dikatakan mengganti nama pulau Doliokhe menjadi Ikaria, karena dia menemukan jasad Ikaros di sana.
Ratu Omfale menikahi Herakles dan mereka memiliki seorang putra
bernama Lamos. Tidak lama setelah itu, Herakels pergi dari Lydia dan dan
meneruskan petualangannya.
Menyerang Troya
Setelah bebas dari Omfale, Herakles mengumpulkan pasukan untuk
menaklukan Troya. Pahlawan Telamon, putra Aiakos, ikut bergabung
dengannya. Ketika itu istri Telamon, Eriboeia, sedang hamil. Herakles
berdoa pada Zeus supaya anak Telamon menjadi orang yang berani. Zeus
mengirim seekor elang sebagai tanda bahwa doa Herakles diterima. Telamon
menamai putranya Aias, dari kata aietos (elang). Kelak, Aias menjai
salah satu pahlawan yang berjuang dalam Perang Troya.
Dulu, ketika Herakles menyelamatkan Hesione dari monster laut,
Laomedon, ayah Hesione, mengingkari janjinya untuk membayar Herakles.
Akibatnya Herakles bersumpah untuk melakukan pembalasan. Troya sendiri
kini sudah dikelilingi oleh tembok pertahanan buatan Poseidon dan
Apollo. Tembok itu sangat kuat dan sulit ditembus. Satu-satunya
kelemahannya adalah bagian yang dibangun oleh Aiakos, ayah Telamon.
Bagian tersebut sangat mungkin diketahui oleh Telamon.
Mendarat di Troya dengan delapan belas kapal, Herakels dan pasukannya
kemudian menyerang Troya. Telamon menghancurkan bagian dinding Troya
yang dibangun oleh ayahnya, dan memimpin serangan melawan pasukan Troya.
Herakles merasa iri karena Telamon mampu menembus dinding pertahanan
lebbih dulu.
Herakles hendak membunuh letnannya, namun dia dihentikan oleh Telamon
memintanya untuk tenang. Telamon lalu menumpuk batu-batu. Ketika
Herakles bertanya apa yang dilakukannya, Telamon menjawab bahwa dia
sedang membangun altar untuk Herakles. Kemarahan Herakles pun mereda,
karena Telamon mengakui keagungan Herakles.
Laomedon dan semua putranya, kecuali yang paling bungsu, Podarkes,
terbunuh dalam pertempuran. Herakles mengizinkan Hesione untuk menebus
seorang tawanan, dan Hesione menebus Podarkes dengan memberikan satu
kerudungnya. Hesione lalu menjadi budak Telamon, sedangkan Podarkes
tetap tinggal di Troya dan meneruskan pemerintahan menggantikan ayahnya.
Podarkes kemudian mengganti namanya menjadi Priamos.
Menurut Diodoros Sikolos, perang Herakles di Troya berlangsung
setelah Herakles kembali dari Kolkhis, dalam petualangannya bersam Iason
mencari bulu domba emas.
Ketika Herakles sedang berlayar pulang, Hera mengirim badai besar
sehingga Herakles terdampar di pulau Kos. Perbuatan Hera membuat Zeus
marah, sampai-sampai Zeus merantai tangan Hera dan menggantungnya di
Olimpus.
Para penduduk Kos mengira bahwa Herakles dan pasukannya adalah bajak
laut, sehingga mereka menyerangnya. Herakles dan pasukannya balas
menyerang dan berhasil menaklukan kota di sana. Herakles membunuh raja
mereka, Euripilos, namun Herakles terluka oleh pahlawan Kos, Khalkedon.
Zeus pun menyelamatkan dan menjauhkan Herakles ke tempat yang aman,
supaya luka-lukanya bisa disembuhkan.
Melawan Para Raksasa
|
Heracles membunuh raksasa |
Ketika Herakles sedang disembuhkan, dia langsung dibawa ke Phlegra,
di Thrakia (beberapa mengatakan di Sisilia), tempat para dewa sedang
berperang melawan para Raksasa, yang terlahir dari darah Uranus yang
jatuh ke bumi. Untuk mengalahkan para Raksasan, para dewa, sesuai
nasehat orakel, harus meminta bantuan pada seorang pahlawan manusia.
Herakles membunuh Alkioneus dengan panahnya yang mematikan, sebelum
kemudian menyeretnya keluar dari daerah Pallene. Herakles dan Apollo
masing-masing memanah satu mata Raksasa Efialtes. Athena membunuh Pallas
dan mengulitinya. Athena lalu menggunakan kulit Pallas sebagai perisai.
Athena juga membunuh Enkelados, yang kabur ke barat. Dia menghantam
Enkelados dengan cara melemparkan pulau Sisilia padanya. Poseidon
melakukan hal yang sama pada Polibotes, menghantam sang raksasa dengan
pulau Nysiros. Dengan bantuan Zeus, Herakles bahkan membunuh Porfirion,
yang mencoba memperkosa Hera.
Setelah melaksanakan dua belas tugas dan membantu para dewa melawan
para Raksasa, Herakles pun diakui kehebatannya oleh para dewa Olimpus.
Perang di Peloponnesos
Setelah kembali ke Yunani, Herakles menyerang Augeias, raja Elis,
dengan membawa pasukan dari Tyrins. Sebelumnya, Augeias telah
mengingkari janjinya untuk membayar Herakles atas bantuannya dalam
membersihkan kandang kuda sang raja. Akan tetapi, pasukan Herakles
mengalami kekalahan dari para sekutu raja Augeias, yaitu Amarinkeus dan
Moliones, dua putra kembar Aktor. Herakles kalah dalam pertempuran itu
karena dia sedang sakit. Saudara tiri Herakles, Ifikles, mungkin
terbunuh dalam pertempuranini atau mati dalam perang melawan Sparta.
Herakles kembali ke Tyrins untuk mengumpulkan pasukanbaru, namun dia
diusir oleh Euristheus karena Euristhesu mengira bahwa Herakles
mengumpulkan pasukan untuk melawannya. Herakles lalu bermukim di
Pheneus, Arkadia. Di kemudian hari, dalam Pesta Olahraga Isthmos,
Herakles menangkap dan membuh Moliones. Herakles kembali membangun
pasukan di Arkadia dan menyerang Augeias lagi. Tanpa sekutunya, kerajaan
Augeias kalah dan dia sendiri terbunuh. Herakles kemudian menetapkan
putra Augeias yang dikucilkan, Fileus, sebagai raja Elis. Berdasarkan
Apollodoros, Herakles juga dikatakan mendirikan Olimpiade, meskipun pada
umumnya orang menganggap bahwa pendirinya adalah Herakles dari Gunung
Ida, Kreta. Herakles mendirikan mazbah untuk para dewa Olimpus, serta
satu mazbah kecil untuk pelops, kakek buyutnya.
|
Heracles dan bayi Telephus, yang sedang menyusu pada kijang betina |
Selanjutnya Herakles menyerang kota Pylos yang dipimpin raja Neleus.
Di sana, Hera berpihak pada Neleus dan dilukai oleh Herakles. Hades dan
Ares juga membantu Pylos. Akibatnya, Herakles melukai kedua dewa itu
dalam pertempuran. Herakles membunuh sebelas dari dua belas putra
Neleus, serta Neleus itu sendiri. Herakles menghadapi Perklimenos, putra
sulung Neleus. Perklimenos punya kemampuan dari kakeknya, Poseidon,
untuk mengubah wujud. Perklimenos menyerang Herakles sebagai singa,
ular, dan lebah. Ketika Periklimenos berubah menjadi burung elang,
Herakles memanahnya sampai mati.
Putra bungsu Neleus, Nestor, berhasil selamat karena dia tinggal di
Gerenia selama perang. Nestor kemudian menjadi raja Pylos berikutnya.
Herakles kemudian mengalihkan perhatiannya pada Hipokoon, yang juga
telah menolak menyucikan Herakles dari pembunuhan Ifitos. Selain itu
Hipokoon telah membunuh Oionos, seorang sepupu Herakles, karena Oionos
secara tidak sengaja menendang anjing Hipokoon. Hipokoon sendiri menjadi
raja Sparta setelah merebut tahta dari saudaranya, Tindareus, yang kini
tinggal di Kalidon.
Herakles memperoleh bantuan dari Kefeus, raja Tegeia, dan berjanji
untuk melindungi jika ada serangan. Ketika tinggal di Tegeia, Herakles
menjalin hubungan dengan saudari Kefeus, Auge. Dari hubungan itu
lahirlah Telefos.
Dalam pertempuran, Kefeus dan putra-putranya terbunuh, selain juga
saudara tiri Herakles, Ifikles. Herakles sendiri terluka, namun dia
berhasil membunuh Hipokoon dan semua putranya. Herakles lalu
mengembalikan Tindareus menjadi raja Sparta.
Setelah pertempuran usai, Herakles membawa jenazah Ifikles ke kota Pheneus, tempat Ifikles disembah sebagai pahlawan.
Deianaira
|
Heracles mengalahkan Achelous |
Herakles tinggal di istana Raja Oineus di Kalidon. Di sana dia jatuh
cinta pada Deianeira, putri sang raja. Deianeira adalah saudari
Meleagros, seorang pahlawan. Ketika Herakles pergi ke dunia bawah untuk
menangkap Kerberos, dia bertemu dengan arwah Meleagros, yang merupakan
satu dari dua arwah yang tidak takut dengan kehadiran Herakles.
Meleagros dan Herakles pernah bertualang bersama-sama dalam mencari bulu
domba emas dengan Iason. Di dunia bawah, Herakles berjanji pada
Meleagros untuk menikahi Deianeira.
Deianeira diminati oleh banyak pelamar, salah satunya adalah dewa
sungai, Akhelus. Untuk mendapatkan Deianeira, Herakles mesti bertarung
dengan Akhelus, yang mampu mengubah wujudnya. Ketika melawan Herakles,
Akhelus berubah menjadi manusia berkepala banteng, lalu berubah menjadi
ular. Setiap kali berubah, Akhelus terus dikalahkan oleh Herakles.
Akhelus kemudian berubah menjadi banteng dan Herakles mematahkan
tanduknya. Akhelus akhirnya menyerah dan Herakles memberikan kembali
patahan tanduknya. Akhelus menukar patahan tanduknya dengan tanduk
Amaltheia, yang berisi persediaan buah-buahan dan minuman tak terbatas,
yang dikenal sebagai Kornukopia. Setelah mengalahkan Akhelus, Herakles
pun menikahi Deianeira.
|
Heracles memanah Nessus |
Ketika tinggal di Kalidon, Herakles menolong Oineus dalam perang
melawan kerajaan tetangganya. Herakles menaklukan kota Ephyra di
Thesprotia (bagian dari Epiros). Raja Filas memiliki seorang putri yang
bernama Astiokhe, yang berhubungan seksual dengan Herakles. Astiokhe
lalu melahirkan seorang putra yang diberi nama Tlepolemos.
Dikatakan bahwa ketika itu, Herakles mengirim tiga orang putranya
dari para putri Raja Thespios ke kota Thebes. Tujuh putranya tetap
berada di Thespiai bersama kakek mereka, sedangkan sisanya (40 orang)
bermigrasi ke pulau Sardinia.
Setelah kembali ke Kalidon, perjamuan kemenangan digelar untuk
menghormati Herakles. Herakles secara tidak sengaja membunuh pembawa
gelas sang raja yang bernama Eunomos, putra Arkhiteles. Meskipun raja
dan ayah Eunemos memaafkan sang pahlawan, karena kejadian itu adalah
kecelakaan. Namun Herakels tidak mampu memaafkan dirinya sendiri. Oineus
tidak mau menghukum Herakles, karena itu Herakles menghukum dirinya
sendiri dan mengasingkan diri. Dia meninggalkan Kalidon bersama
istrinya.
Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seorang Kentaur bernama
Nessos, yang menawarkan untuk membawa Deianeira menyeberangi sungai
Evenos. Ketika Deianeira mencapai seberang sungai, Nessos mecoba
memperkosanya. Herakles sedang berada di tengah sungai ketika dia
mendengar teriakan istrinya. Herakles langsung memanah Nessos dengan
menggunakan panah beracunnya. Nessos terkena panah Herakles dan dia pun
sekarat. Dalam keadaan sekarat, Nessos memberitahu Deianeira bahwa
darahnya keramat dan mampu menjadikan Herakles setia pada Deianeira
selamanya. Deianeira tidak sadar bahwa darah Nessos sudah terkontaminasi
racun Hidra.
Tinggal di Thrakis
|
Heracles bertarung melawan Kyknos |
Herakles dan Deianeira pindah ke Trakhis. Di sana Herakles bersahabat
dengan Keiks, raja Trakhis. Deianeira melahiran empat orang putra:
Hillos, Glenos, Ktesippos, dan Odites. Herakles ikut membantu Keiks
melawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Herakles membunuh raja bangsa
Dryopia, Lagoras, dan mengusir rakyatnya dari Doris. Herakles juga
membantu mengalahkan suku Lapith dan membunuh aja mereka, Koronos, putra
pahlawan Lapith, kaineus.
Dalam perjalanan pulang ke Trakhis bersama Iolaos, Herakles bertemu
dengan Kiknos, putra Ares dan Pelopia. Kiknos menghalangi jalan di
Itonos (di Phthiotis). Jika ada orang yang lewat, Kiknos akan menantang
bertarung. Kiknos lalu akan membunuh dan menggunakan tulang mereka untuk
membangun kuil untuk ayahnya. Ketika Herakles lewat, Kiknos langsung
menantangnya bertarung. Mereka pun bertarung dan Herakles pada akhirnya
berhasil membunuh Kiknos. Ares marah ketika tahu bahwa putranya dibunuh
oleh Herakles dan langsung mendatangi Herakles untuk membalas dendam.
Dalam pertarungan itu, Herakles berhasil melukai Ares. Kedua putra Ares,
Deimos dan Fobos, seketika itu membawa Ares ke kereta perang dan
bergegas menuju Olimpus supa Ares dapat disembuhkan.
Di Ormenium, sebuah kota di Magnesia, Herakles membunuh raja Amintor,
yang tidak mengizinkan Herakles berjalan melalui kerajaannya. Herakles
juga berhubungan seksual dengan putri sang raja, Astidameia atau
Deidameia. Dari hubungan itu terlahirlah seorang anak lelaki bernama
Ktesippos.
Kematian
Petualangan terakhir Herakles dimulai ketika dia pergi berperang
melawan Euritos, yang Herakles tak pernah maafkan karena Euritos telah
menolak memberikan putrinya, Iole, untuk dinikahi oleh Herakles, padahal
Herakles sudah memenangkan kontes memanah secara jujur. Maka Herakles
pun pergi dari Trakhis dan memimpin pasukan untuk mengalahkan Euritos.
Setelah menang, Herakles mengambil Iole sbagai budaknya. Dalam perang
itu, Herakles membunuh Euritos dan putra-putranya.
Herakles hendak melakukan ritual perayaan kemenangan, dan dia
membutuhkan pakaian bersih. Karena itu Herakles mengirim bentaranya,
Likhas, untuk mengambil jubah di rumahnya di Trakhis. Deianeira, yang
merasa takut bahwa Herakels akan lebih mencintai Iole, memberikan jubah
yang telah direndam dalam darah Nessos. Ketika Herakles memakai jubah
itu, racun Hidra dalam dalah Nessos mulai membakar daging dan kulitnya.
Herakles merasa sangat kesakitan dan berusaha menyobek jubahnya, dan
secara tidak sengaja membunuh Likhas, yang memberikan jubah itu padanya.
Namun jubah itu terus saja membakar Herakeles. Dalam keadaan sekarat,
Herakles pulang ke Trakhis. Setelah tahu bahwa tindakannya telah
mencelakakan suaminya sendiri, Deianeira pun bunuh diri.
Herakles membuat tumpukan kayu bakar untuk dirinya sendiri di Gunung
Oita. Herakles meminta putranya Hillos untuk menyalakan apinya. Namun,
baik Hillos maupun orang-orang lain tidak ada yang mau melakukannya.
Pada akhirnya Poias atau mungkin putranya Filoktetes mau menyalakan api
untuk tumpukan kayu bakar Herakles. Sebagai imbalannya, Herakles
memberikan panahnya, yang kelak digunakan oleh Filoktetes dalam Perang
Troya. Herakles pun membakar dirinya dalam tumpukan kayu bakar itu.
Tiba-tiba ada petir yang menyambar tumpukan kayu bakar. Ketika apinya
padam, orang-orang tidak dapat menemukan sisa-sisa jenazah Herakles.
Menjadi Dewa
|
Heracles disambut oleh para dewa di Olimpus |
Menurut Pausanias, adalah dewi Athena yang membawa Herakles dari
tumpukan kayu bakar di Gunung Oita ke Olimpus, tempat tinggal para dewa.
Herakles menjadi dewa dan tinggal di Olimpus karena dia telah
melaksanakan dua belas tugas dan membantu para dewa dalam melawan para
Raksasa. Selain itu dewi Hera juga berdamai dengan Herakles karena
Herakels telah menyelamatkannya dari ancaman perkosaan oleh Raksasa
Porfirion. Hera bahkan menikahkan Herakles dan salah satu putrinya,
yaitu Hebe, dewi masa muda. Herakles kemudian menjadi ayah dari
Aleksiares dan Aniketos.
Iolaos melindungi anak-anak Herakles dari penyiksaan Euristheus,
karena itu Herakles dan Hebe menolong Iolaos memenangkan pertempuran.
Herakles juga pernah mengunjungi Filoktetes dan memintanya untuk
kembali bergabung bersama pasukan Yunani dalam Perang troya. Pada
awalnya, Filoktetes tidak mau karena dia pernah ditinggalkan sendirian
di pulau Lemnos. Ketika itu Filoktetes digigit ular berbisa, dan
Odisseus serta Agamemnon memeringahkan pasukan Yunani untuk meninggalkan
Filokteets. Selama sembilan tahun, Filoktetes hidup di pulau itu
sendirian dan marah terhadap orang-orang yang telah meninggalkannya.
Odisseus kemudian datang untuk membawanya kembali, karena Kalkhas sang
peramal meramalkan bahwa Troya tak akan jatuh tanpa adanya busur
Herakles, dan busur itu dipegang oleh Filoktetes. Ketika Odisseus
datang, Filoktetes sudah mau memanah dan membunuhnya. Untung saja
Herakles datang dan menenangkan Filoktetes.
Ketika Odisseus pergi ke dunia bawah, awah terakhir yang berbicara
dengannya adalah arwah Herakles. Ketka jiwa abadin Herakles pergi ke
Olimpus setelah tubuhnya meninggal, arwah manusianya pergi ke dunia
bawah. Herakles juga ditempatkan di antara bintang-bintang di angkasa
sebagai rasi bintang ("Pelutut", namun rasi bintang ini kini disebut
Hercules).
Jubah kulit singa, serta kerudung yang menutupi kepala, yang selalu
dipakai oleh Herakles, merupakan ciri khasnya dalam seni Klasik
Herakles. Selain itu, dia biasanya digambarkan dengan membawa gada atau
busur dan panah.
Sumber:
dari sini