Social Icons

Rabu, 10 Juli 2013

Abstrak (#3)

Untuk kesekian kalinya aku merasa ada yang harus diperbaiki dalam otak orang di sampingku ini. Berkali-kali aku mendengus dan menggeleng-gelengkan kepala untuk semua kata-katanya yang tak bisa dicerna dengan baik oleh otakku (kabar baik, aku masih punya otak).

"Makanlah!"

"Nggak lapar," jawabku singkat. Sedikit banyak aku belajar darinya bagaimana menghemat kata-kata. Rugi juga kalau aku bicara panjang lebar, toh hanya ditanggapi dengan satu atau dua kata saja.

Aku beranjak dari kursi. Kulirik jam dinding yang sedari tadi kurutuki gara-gara detaknya yang terasa sangat lamban.

"Ke mana?"

"Kau tak lihat ini jam berapa?"

Dia hanya manggut-manggut. Entah mengerti atau tidak, aku pun tak begitu memikirkannya.

"Kau tak titip salam lagi?"

"Ha?"

"Pada Tuhan...."

Bibirnya mengerucut. Tanda tak suka dengan ucapanku barusan, tapi aku tak peduli.

"Ya! Jangan bahas itu lagi. Sebaiknya kau cepat pergi dari sini! Selesaikan urusamu dengan Tuhanmu itu."

"Yayaya... Itu juga Tuhanmu," kataku sambil berlalu. Aku tak mau kepalaku berciuman mesra (lagi) dengan sepatunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jasa Desain Cover